Sabtu, 02 Januari 2010

terjerumus satu

pagi membisu
pikiranku melayang pada tanya
mendengarkan sel-sel darah yang memanggil
terjerumus pada derasnya bulir air yang mengalir
ku terlihat kokoh dengan segerombolan ini
memacuku untuk memperlihat keperkasaanku
tapi siapa aku ketika sudah mendarat
aku tidak lebih elemen kecil yang ingin menyejukkan

semua merubah perisaiku
tak ada nadi yang kokoh didalam pergelanganku
tak kuat aku mengangkat pedang yang bersinar ini
semua melemah dan ku ingin kau menyayatku lebih dalam

kau membuat saraf motorikku untuk terbius dalam namamu
hanya menghadirkan seperempat waktu dalam pejam
mematung tanpa sedikit pun tergores senyum

aku yang bertanggungjawab atas pecahnya
tuan tidak perlu tahu karena dia memang anak kecil yang senang dalam permainan
tangannya yang cepat menyerbu apa saja didepan matanya
kakinya yang lincah mengejar burung-burung kecil dan
matanya yang selalu memperlihatkan rasa iba dan tidak ingin dipersalahkan

aku mempersilahkan dia untuk menikmati segala hidangan ini
dan takutku akan sadarnya bahwa waktu akan segera berakhir
dan malam akan menjemputnya kembali
ku takutkan dia tdak bisa terlelap dalam hening
gelisah yang menerjang akan membawanya selalu terjaga
demi rasa yang ingin selalu diterjang

jika ku sanggup memintanya
kan ku bawakan dia untuk engkau
agar kau pulas tidur selamanya
dan kau mengembalikan senyuman manis itu di bibirmu

Tidak ada komentar: