Jumat, 27 Februari 2009

berbeda arah

bunga saja tidak akan mengembang bila tidak menyukai tanah yang ia pijak
begitu juga denganku, tidak mungkin mengembang bila ku tak menyukaimu
tetapi tetap saja kau memaksaku untuk mencintaimu
bukan ku tak cinta, hanya saja ku tak ingin mencinta
kisahku denganmu biarkanlah menjadi sepenggal kisah yang manis tapi tak ingin ku mengingatnya
hadirmu membuatku berjalan diatas es yang membeku
berjalan memeluk diri, menjauhkan dari rasa dingin yang mematikan
perlahan melangkah hanya mencari keselamatan
tapi itu bukan diriku, aku yang menginginkan spontan bukan kehati-hatian
ku yang mencintai layang-layang bukan berdoa pada sepatu berduri
setelah ini terjadi apa lagi yang kau harapkan?
kau memang indah di atas puncak gunung es itu
tetapi maafkan aku, indahmu bukan untuk ku miliki
mungkin mereka ingin mendaki dan menaklukkanmu
tetapi tidak denganku
cukup merasakan indahmu dari kaki gunung ini
karena aku yakin, puncakmu bisa merasakan hadirku disana
walau ku ingin menatap matahari bersamamu
tetapi ada yang berkata lain, ku ingin pulang dari perjalanan sesaat ini
tetap membawamu didalam pikiranku
mencabut kisah-kisah di langkah bimbangku

Kamis, 26 Februari 2009

percayakan aku

jarimu menunjuk padaku
dengan lantang kau berdiri dan menghampiriku
terlihat ada raut cemas dan murka di kerutmu
kau salah menafsirkanku
seperti ingin menelan batu besar di tenggorokanmu
tapi tak bisa kau telan dengan mudah
kau pecahkan suasana yang memanas dengan ketidakberdayaan dirimu
entah apa yang kau pikirkan
kau berbalik dan menunduk
membiarkan dirimu terlarut didalam putih yang pelan-pelan membasahi kulitmu
kau biarkan segalanya teresap tanpa halangan
ku bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang sedang terjadi dengan waktu
kau tak ingin lagi menatap mata-mata yang meminta jawaban darimu
kau tertunduk lemas dan ingin selamanya bertahan dalam posisimu
malu dan malu, kurasa itu yang kau rasakan
biarkan sekarang segalanya terungkap perlahan-lahan
ku tak akan membersihkan nama ku dengan urat
biarkan detik yang membawa kau tahu siapa diriku
dan kau akan semakin dewasa ketika mengenal kata bijak dan arti kepercayaan
sesungguhnya kau masih kanak-kanak ketika tanpa logika percaya kepada badai yang dibuat hati yang sempit

kristal air

hidup bagai membawa bola kristal yang berisikan air
dibawa hati-hati dan pelan
dimana kita harus melangkah harus penuh pertimbangan
tidak bisa bermain sesuka hati
sudah sampai mana kaki ku melangkah
dan sampai kapan bola kristal air ini bertahan?

terbang

sayap indahmu tertawa padaku siang ini
kemilau bulu yang kau bawa membelai daguku
semua terasa manis
lembut dan ingin terus seperti ini
bahagia menantikan dirimu kembali

Selasa, 24 Februari 2009

pada waktu

waktu mempertemukan ku denganmu
waktu menyatukan ku denganmu
waktu berbicara tentangku
kau resapi dengan matamu yang bulat
menghapus keraguan dalam tanyamu
mencari jawab yang kau yakini
kau percayakan aku pada hatimu
mengusir pemikiran mereka yang bersarang dalam otakmu
hari mengikis negatif pada bibir mereka
semua terungkap seiring kau menyentuh jejakku
tak ada daya untuk menahanmu
tapi ku yakini, kalau aku berbeda dengan bulan-bulan dibelakangmu
bukan dekat dan dengan lincah menghempaskan tangan tanpa bekas
sulitku membuat pandangan yang sudah terpancang dalam benakmu
kita berutang budi pada waktu
bagaimana waktu menyelaraskan dua jiwa menjadi alunan yang indah
kau akan menjadi dirimu seutuhnya dan aku akan menjadi aku seperti pemikiranku
tapi tak akan ku pungkiri, banyak yang ku irikan dari dirimu
itulah arti kau dengan ku,
selalu menjembatani salah dan benar, benar dan salah

satu dekapmu

kau menawarkan sejuta kasih dalam pelukmu
tak pernah menampilkan kegusaran dalam lipatan wajahmu
bagai mawar yang terserang embun
kau menyejukkan seperti angin yang bersiul mesra
menerbangkan sejuta angan dalam kerinduan
hangatmu tak pernah sirna oleh malam
badai terhalang oleh bajamu yang kokoh
kau ingin kan seperti karang, menahan ombak di dalam gulungan yang menerkam
tanganmu membentengi ragaku dalam jarum yang ingin menusukku
tak sedetik pun kau biarkan aku terluka
merindukan perlindunganmu membuatku sekarat
logikaku mencari jejak ragaku
ku harapkan tidak terpukau sesaat dan memudar seiring ombak berlalu
menghempaskan pasir ke dasar laut dan akan dikembalikan ke permukaan bila bertemu keberuntungan
tak ingin ku seperti kapas yang selalu mengapung
sekali ku dekap dan akan kudekap selamanya
tak rela membiarkan kehangatan mu menghilang di dalam angan yang tak berperasaan
basahmu telah menyerang rusukku
dan akan selalu membasahi setiap jantungku berdetak

Senin, 23 Februari 2009

Aisyah

bersama cerita aku termenung
namamu membuat arti dalam benakku
menerawang jauh atas kesetianmu
tanpa tahu menahu kau dibuat sebagai panutan
ingin ku sepertimu, membawa damai dalam setiap hembusan
bersama mu dalam pikiranku mengubah jalur langkahku
ingin ku tapaki semua yang diajarkan
kisahmu lembar demi lembar akan ku agungkan selalu
kita memiliki kesamaan di akur cerita
belajar darimu untuk lebih mulia
bukan hanya nama yang indah
tapi ku ingin melambangkan intan yang selalu menggiurkan semua mata
menjadikan emas yang selalu berkilau tanpa pernah terpejam
decakan kaguman akan setiap hadirmu ingin kusematkan dalam genggamanku


wahai Aisyah,
lambang kepintaran sejati.

Jumat, 20 Februari 2009

nyam nyammm

menikmati nikmatnya internet (anget-anget disambelin pedes)
atau makan sereal.. koko krunch mmmhhh...susunya yang dingin, koko yang nikmat
pengennnnn!!!
ngantukk tapi pengen makan yang seger...
pengen jalan-jalan malem
atau makan roti bakar :)
hahaha.. makan muluuuu

tidur ajah aaahhhhhhhh......
ujan ujan pasti enak berselimut di kamar ternyaman =)

ujung-ujungnya tidur
dan ngayal makannya ketemu di mimpi ajah
hahahaha =))

fe yang aneh :P

Rabu, 18 Februari 2009

biru

mungkin biru teman setiaku
meski aku berpaling pada putih
tetap biru menjadi darahku
atau boleh aku sedikit berselingkuh dengan coklat?
terlalu banyak tawaran indah di depanku
hariku mengiringi akan pilihanku
jangan paksa aku untuk menetapkan
ku ingin rasakan percikan dari tetesan warna yang ada
tapi yakinlah, seribu warna kusukai
tetap biru mendarah di nadiku

pajangan

pasir yang menutup pada tabung
akan indah bila aku menaruhkan pada tempatnya
tapi aku lebih memilih dia terbungkus rapi di dalam tabung itu
tak semenit pun aku memandangi bungkusan rapi itu
meski dia ada dibawah situ tapi jarang mataku menuju padanya
ku biarkan dia duduk manis pada rak itu
tpai tak pernah ku anggap hadirnya dalam kamarku

kekuatanmu

"krek..."
terdengar keras dalam perekat sandimu
hanya keraguan dalam mataku melihat celah telah tertutup
mungkin akan kuat menahan isinya
tapi aku juga meragukan berat dalam pikulku
bukan harga yang menjadi taruhan
kain yang akan mengatakan ketangguhan namamu
selalu ku komat-kamitkan kekuatanmu dalam beratku
berharap semua bertahan lama, bukan sesaat menjadi usang
dan berpisah selamanya

yang terbaik

kumpulan itu berteriak dan memaksa
tak ada yang kuasa menahan darah yang ingin mengalir
hanya mengingat pada putih untuk menawarkan
tapi tetap tak bisa berharap padanya
atau mungkin abu saja lebih baik untuk keduanya?

dalam

mengeras
jatuh terdalam
pincang
menangis
hitam dan ingin mati saja

Selasa, 17 Februari 2009

misterimu

darahku bertepuk tangan malam ini
kembaliku pada sang fajar yang memberikan asupan hangat
melincahkan kedua bola mataku untuk menantang debu yang berlari
sampaikan pada hari, aku siap menerjang pagi ini
tak direncanakan kau sang misteri duduk disampingku
mencoba bertahan dalam kantukku di pagi ini
tapi dingin dan lelah yang masih menagih membuatku tertidur pulas di kendaraan ini
misterimu belum kupecahkan sejak bertemu denganmu
ku harus membiarkan misteri ini berlangsung
membuatku selalu mencari sosok mu di pagi hari dan berharap ketidaksengajaan membawa kita kembali duduk berdampingan
senyum misteri itu yang mengenalkanku akan jiwa yang berlari
dan kembali senja menyapa, menuntunku pada pekat
terasalah raga ini kembali pada nyamannya bulu angsa yang pernah ada
malam kembali menjamah dan membisik mesra dalam mimpiku

melepas

segaris warna indah kulihat dari cahayamu
memandang sunyi di balik pekat malam
embun mobil ini memberikan dingin yang tak sealamimu
hantarkan aku cepat pada sang damai
ku ingin terlelap dan didekap hangat
berharap pada tokoh cepat menginjak pedal gas
berlaju gesit dengan cekatan
ku rindukan malam melepas lelahku
terlelap dalam kebahagiaanku hari ini

Kamis, 12 Februari 2009

ku kira

menyimpan luka dalam dendam
menuai cinta di dalam hening
dengungan suara itu membuatku menoleh
sebentar-sebentar membuka jendela
ku kira kau yang datang ternyata hanya yang lewat
tapi bukan kamu

kembali dalam cerita

panas itu kembali menyeluruh
tak bisa menahan lagi rasa gemuruh yang akan datang
kenekatanku seharusnya tak ku penuhi
walau sudah ku duga tapi tak bisa ku bendungkan
kini terjadi sudah, rentetan angka yang tak ingin ku lihat
banyak mengundang tanya, haruskah ku bertanya
kembali menghitung jumlah yang pernah kau coret dengannya
atau masih ada kah rumus yang kalian pegang
bila ada, ku ingin melepas kembali air yang ingin bermuara
biarkan kakiku menapak kembali cerita yang ingin ku buat
dengan kebanggaanku pada diriku
tanpa kawat yang mengikat, tanpa kata yang bertanya

asa yang hilang

sepiku dalam ruang yang kau tinggalkan
melepasmu disisi ruang ini tanpa kegelapan
menerima hadirmu adalah bentuk kesalahan dalam angan
didalam harap kau buat imajinasi tanpa batas
kau hancurkan saat diri ini ingin bernafas panjang
petir sudah memperingatkan dari pertama langkahku
tanah merah sudah mengering dan aku tetap berlalu tanpa menoleh
hingga ku merasa, kalau hanya dirimu yang bisa menghidupkan listrik itu
yang tak pernah terasakan sebelumnya
segala denyut nadiku berteriak menerikkan kedekatanku
semua cacing dalam perutku berterbangan tanpa otak
tubuhku menari terbawa angin meski terlalu banyak mata yang mengawasiku
aku terlalu nekat membawamu dalam inginku
memujamu berlebih itu salah
aku juga tak ingin meleburkan tulangku pada asa yang tak teraih
menamparkan tubuh ini dalam kenangan yang panas
hanya itu yang bisa menguatkanku 'tuk melepasmu
menganggap dirimu sebagai orang bajingan baru
yang akan ternikmati oleh kenistaan yang tak tersisa
caraku menyudahi dalam ruangan yang akan gelap
ku tak perlu orang yang lebih tinggi dariku untuk menilai karyaku
kembali menaruh pada detik yang berjalan
mencarikan pasangan jawaban yang ku nantikan
tapi malam ini, ku rindukan celoteh ku padamu

Senin, 09 Februari 2009

flashback saat sakit

selama sakit dari hari jum'at ngebuat gue ngelamun ke masa kecil
gue yang di masa kecil sering banget sakit, selalu ajah dalem satu bulan ada sakitnya
apalagi kalo papa lagi dinas luar kota, pasti langsung sakit
maklum anak kesayangan papa sih hehehe..
waktu masih kecil, kalo sakit susah sembuhnya karna gue itu gak mau makan, gak mau minum
kerjaannya muntah melulu, dikit-dikit muntah..
sampe mama marah, gak mau makan, gak ada isinya tapi muntah
abis minum obat, dimuntahin lagi
fe kecil memang rewel hehe :D
kalo gue udah sakit, mama masakin yang enak-enak..tetep ajah gak dimakan
papa pasti ngebeliin makanan-makanan kesukaan gue, yang kadang belum tentu pas gue sehat dibeliin
gue inget banget, papa pulang bawain pizza, segala macem kue, ada sepotong black forrest, dll nya, 'nak..makan dulu.. biar cepet sembuh'
gue cuma bisa ngeliatin aja, dan gak gue makan..
wah,.. kalo udah sakit jadi kaya anak raja. tapi dari kecil cuma satu makanan yang ngebuat sembuh, bubur jagung KFC!!
kalo udah makan itu, rasanya enaaak banget..!!!
makanan wajib kalo lagi sakit, tapi sayangnya KFC enggak ngeluarin bubur jagung lagi :'(

pas gue SMP, masih sering sakit tapi enggak sesering waktu SD, pernahlah mau diopname juga, gara-gara enggak mau makan..
kalo SMA beda lagi, malah jarang banget sakit, mungkin karna rutin olahraga, softball teruss hampir tiap hari

nah, waktu kuliah yang mulai sakit lagi, bukan karena jauh dari orangtua
tapi karena jadi anak kost, makannya gak bener, makanan gak bersih
namanya warteg, makanan yang dipinggir jalan, kan mereka nyuci makanannya belum tentu pake sabun terus disiram lagi pake aer mateng, jadi gue sering banget yang namanya sakit.
yah pusing lah, yah diare lah,.. sampe yang parah gue kena amandel!

lulus kuliah.. pulang kerumah, udah jarang ngerasain sakit
makanannya kan udah bersih, yah gue memang sensitif sama makanan yang gak bersih,
tapi gue jadi tau, kalo gue makan terus gue pusing dan eneg, pasti makanannya nyucinya gak bersih atau pake MSG atau makanannya gak fresh. kalo sambel yang mereka buat jangan dimakan deh kecuali yang keliatannya masih fresh..
bawel yah gue.. yah begitulah.. demi kesehatan :)

kalo sekarang sakit, ngebuat semakin bersyukur.
selain ikhlas didatangkan penyakit bisa meringankan dosa-dosa
gue juga jadi ngerasa anak raja lagi hehehe :D
kalo kaya gini, enak jadi anak bontot
banyak yang khawatir, jadi dikabulin kemanjaan gue
hihihii.. jadi enak :">

hari ini, papa ngebeliin ini-itu biar nafsu makan gue ada lagi

tapi kan gue enggak mau sakit demi ngerasain jadi anak raja,
harus sehat lah..
biar mengejar mimpi lagi...

sembuh!!!!!


terimakasih, mama, papa, abang, mbak ia, udha
udah ngerawat aku dan mau direpotin..
dede sayang kalian :)

senyum sore hari

dan pelangi kembali tersenyum
membawa hidangan keindahan yang tak bisa digambarkan

Sabtu, 07 Februari 2009

syukurku

syukurku atas rasa sakit ini..
semua penyakit akan ada kalau kita terlalu memikirkan
mencoba tidak memikirkan rasa yang mengganjal di dalam badan ini
dan tetap menjaga kesehatan
cuaca memang lagi tak bersahabat, kurang lebih dua minggu mencoba kuat
tapi badan tidak bisa menopang lagi
angin kencang di malam hari
hujan yang mengguyur dua kota, bogor dan jakarta
membuat aku ambruk juga hehe..
akhirnya, jum'at izin resmi ke kantor untuk istirahat sementara
enggak ada yang tau, apa yang akan terjadi besok dan hari senin..
apakah tetap lemah akan perasaan atau sudah kembali berjalan dengan gagap
mencoba melawan biar cepat sembuh :)
tapi baru pertama kali nih..
menggigil tanpa berhenti-henti
tangan kedinginan, kaki kedinginan, badan panas
ayo ciri-ciri apa itu...?
ahhh.. namanya penyakit kan bisa sekejap langsung sembuh, betul?
berusaha makan yang banyak, minum jus, minum air putih, minum madu, minum obat..
dan aku yakin dengan usaha itu Allah akan menyembuhkan aku
lagian aku sangat bersyukur merasakan sakit
Allah sayang sama aku, ingin menghapus dosa-dosaku

hanya pesanku pada diriku,
"tetaplah berpikiran positif dan mengikhlaskan hati"

sesungguhnya penyakit hati lebih bahaya dibandingkan penyakit apapun :)


semangat ya Fe!

Jumat, 06 Februari 2009

bahagia

menggeliat tajam dan meliuk-liuk seakan menanti kepuasan
menghitung setiap detik membagi pada setiap jengkalan tubuh
menghelakan nafas membuktikan kesenangan
senyum akan terlepaskan dengan damai
jika semua itu akan mendatangkan kemenangan
sorak hati tak akan pernah mengalah
hanya biasan cahaya yang akan menerangkan pada mata
apa yang terlihat dan dicari akan dipersatukan

injakkan kakiku

hanya putih yang berselimutkan abu
gerimis datang membasahi pasirku
kemilaunya seakan tertanam dalam
mencoba mengalah dari terjangan ombak
pasirku kini berdiam
bertahan diantara kesepakatan janji bersama
tak ingin memisahkan diri walah basah menjerumuskan siapa saja
bertahan dan terus bertahan
hingga cerah akan kembali
dan panasnya mengembalikan siapa diriku sebenarnya

Minggu, 01 Februari 2009

mencari manis

kata mereka, satu kali suapan sudah membuaikan angan
bagiku, merasakanmu hanya kekerasan dan tak semanis yang ditunjukkan
berlalu tanpa bekas dan tak ingin ku mencobanya lagi
ku biarkan semuanya habis tak terasa
membiarkan manis yang semu menghilang selamanya
karena bukan kau yang bisa menghantarkan manis berselimut tagih
ku dambakan saat hasratku makin tertagih dan jatuh di dalam dasarnya

sisa

serbuk manis tersisa di dalam dasar beningku
berulang kali ku rendam dengan uap
mencoba menghapus sisa-sisa coklat yang mengganggu
semua tidak ada yang bekerja
titik-titik itu masih duduk seperti raja
yang takut akan kehilangan tahta

abumu di pagi

kau bersembunyi di balik abu
hanya melambaikan tangan lalu tertunduk malu
sekali-kali kau mengintip lalu kembali bersembunyi
sengatan listrik menghadangmu untuk menghampiriku
aku hanya geli melihat sinarmu
kau malu seperti awan abu
ku tertawa, dan kembali melanjutkan perjalananku
kalau kau sudah tak malu
hantarkan aku pada matahari
temani perjalananku hingga senja memanggilmu