Jumat, 15 Januari 2010

pertemuan dengan Ibu

berkenalan dengan seseorang ibu. Di bis Kramat Jati, Bogor-Purwakarta

berawal dari ibu yang duduk disebelah aku mencoba memulai percakapan
awalnya aku kira, itu hanya pertanyaan biasa, tapi selintas jadi kepikiran
'kayanya ibu ini mau ngajak ngobrol deh'
giliran aku yang balik nanya, dan memang benar! Ibu jadi cerita banyak tentang keluarganya

seorang ibu yang mempunyai 6 orang anak, dan tinggal di Subang
suaminya sudah meninggal dari tahun 2005 karena sakit diabetes.
Ibu dari Bogor karena habis 'berkunjung' dari rumah anak-anaknya, tapi gak bisa lama-lama karena gak betah
Ibu hanya tinggal berdua dengan anak bontotnya dirumah
Ibu lebih senang dirumah sendiri daripada dirumah orang lain, meski dirumah hanya tinggak berdua dengan anak, tapi memang jauh lebih nyaman.
rasa takut akan orang jahat sangat wajar, tapi ibu separuh baya ini cukup tangguh dalam nge-handle semua kejadian dirumah

Ibu kembali bercerita tentang penyakit diabetes yang diderita keluarganya, menjelaskan bagaimana diabetes bisa menggrogoti dengan waktu singkat
astaghfirullah, aku bener-bener takut ngedengernya
dan memang harus hidup sehat! (oh my.. aku suka banget sama coklat dan es krim)

ada cerita ibu yang ngebuat pagi ini merinding,
ayah dari ibu, meninggal dengan cara yang subhanallah
sakitnya juga sama karena diabetes
jadi, sang ayah, malam itu minta untuk anak-anaknya jangan tidur dulu
selesai sholat maghrib, kakek minta kertas lagi untuk nulis, selama sakit kakek memang suka menyalin Al-Quran di tulis lagi di kertas folio dan menyuruh cucu-cucunya atau anak-anaknya membaca surat itu.
sambil menunggu Isya atau sambil menunggu ngantuk itulah kegiatan kakek. (selama diabetes kakek susah untuk tidur, dan obat tidur udah gak mempan lagi)

selesai sholat Isya, semua keluarga sudah berkumpul, cucu-cucu kakek giliran baca yasiin di kamar sebelah dengan suara pelan-pelan
enggak lama, kakek ngingetin lagi kesemua keluarga, untuk enggak tidur

"kalo ada apa-apa, saya mau minum atau ke kamar mandi ada yang bantu saya"
itulah alasan kakek untuk menahan semuanya, agar enggak tidur.
sekitar jam 11 malem, kakek mau minum air putih, tapi kakek malah memegang tangan nenek sambil menatapnya lama
satu persatu anak dan cucunya dipeganginya, dan perlahan kakek membaca dua syahadat, perlahan kakek melipat kedua tangannya didada, pelan menghirup nafas terakhir
dan Allah telah memanggil beliau dengan panggilan yang terbaik.

meninggal dengan cara yang baik, membuat aku merinding
ibu bercerita sambil menitikkan air mata, aku bisa merasakan, kasih sayang ibu ke kakek. masih terasa membekas ketika melihat kakek meninggal.

ibu ingin meninggal dengan cara yang baik, insya Allah bu..

perjalanan semakin terasa singkat dengan cerita-cerita sama ibu
walau aku enggak tahu, siapa nama ibu
bis melaju keluar tol dan saatnya aku turun di kp.rambutan

keterbukaan ibu membuat aku terharu, setelah pamit sama ibu
ibu mencium pipiku dan mengelus punggungku
ibu baik sekali, ibu memang menawarkan untuk main ke Subang
tapi ibu tidak meninggalkan apa-apa

tapi aku percaya, jika memang rejekinya jodoh
aku akan ketemu Ibu lagi dan bisa bersilaturahmi kembali

Tidak ada komentar: