Rabu, 28 Januari 2009

bila engkau

katanya hujan akan turun dan membasahi tanah
kataku, 'bagaimana bila kau menjadi hujan dan
jatuh membasahi relung jiwaku?'

kau hanya tersenyum dan kembali menatap bintang

sungguh

lingkaran warna-warni itu telah kau buat dengan indah
sapuan lembut nan pelan mulai berteriak pada menangnya
lara itu pun mulai tergantikan
hitam yang melekat pada nadi otakku mulai terkikis
warna yang kau tawarkan membuat ku tertagih
lembutmu mengikutiku mengisyaratkan inginmu
pelan dan terjaga seperti itu lah harapanmu
ku ingin kau selalu menjadi perekat yang kokoh
disaat aku tak kuat menopang sayap indah emasku
tetaplah kau terjaga menjadi benteng dengan keagunganmu
menjadikan aku yang paling tersanjung karena telah memilikimu

tak ada

pekat tak memberikan arti yang mendalam
hanya desiran pilu yang membawaku berjalan
hanya menanti bunga yang ingin mengembang
berharap setangkap warna yang akan menyelimutiku
sempat ku menyukai wangi bunga liar di hutan
bau busuk yang menusuk keluar dari raga yang indah
pelan ku amati caranya
tapi tak bisa ku berlama disini
bukan wangi ini yang aku bayangkan

Kamis, 22 Januari 2009

untuk menjadi juara

tak sabar diri ini berlari sekencang-kencangnya
sudah sangat jelas terbayangkan lintasan yang akan ku lewati
semangat ku selalu menggebu ketika membayangkannya
hanya menunggu waktu akan peresmian gelanggang
aku orang yang pertama mengantri akan hari itu
langkah kemantapanku sedang tak terarah
ingin segera meloncat dan menjadi juara
waktu terasa lambat
aku tak bisa menunggu akan citaku
tak ingin melewatkan hari terbuang sia-sia
kalau citaku digantung oleh waktu
maka harapku penantian akan itu tak akan mengenal kesia-siaan
dan pemupukan akan juaraku

hadirmu di hariku

tersedak aku mendengar namamu disebut oleh mereka
masih saja ada yang mengusik aku tentangmu
siapa yang tak bisa melepas siapa
aku ingin lepas dari namamu
tak ingin lagi ada yang menanyai dirimu
apa kehadiranmu begitu kuat di mata mereka
atau itu hanya sapaan belaka
agar bisa membawa kepuasan canda di hati mereka

pesonamu

sedetik kau tersenyum padaku
sehari aku terpukau pesonamu

sedetik kau menyapaku
sebulan aku gelisah akan hadirmu

sedetik kau melintas dihadapanku
setahun aku menunggu cintamu

berbicara

bukannya mengangkuhkan akan sosokku
berulang kali ku katakan, aku punya jawaban akan tanyamu
memang tak akan bisa dicerna saat ini
tapi bila kau mengikuti arahku
suatu saat kau akan mengerti
ku kembalikan pertanyaanmu ke dirimu
bisakah kau seperti air?
bisakah kau menjadi angin yang lembut?
ku inginkan kesejukan akan sabarmu
ku inginkan tiupan halus disaat api ingin berteriak keras
aku tahu akan kodratku seutuhnya
kita bukan membicarakan aku semestinya dan kamu seharusnya
marilah membuka mata kehidupan sebenarnya
agar kau semakin mengerti, banyak cara kehidupan berada
inginku kau selalu di genggamanku
bukan karena egoku tapi untuk meredam apiku dan membawa apiku pada tempatnya

kataku

bila kerasku membuahkan hasil
berarti tidak ada yang sia-sia akan tonggakku
bila inginku mengurangi tegapmu
maafkan aku bukan inginku
hanya mimpiku yang ingin perwujudan akan kebahagiaan
caraku seperti ini
dan aku tidak pernah salah akan maksudku

dibalik hutan

tak sewangi batang pohon mahoni
tak seindah lebat pohon cemara
tak sebanyak bunga liar yang sedang berkembang
tapi sebanyak daun di hutan ini setiaku untukmu
ku akan selalu menanti di hutan kita
dimana t'lah kau ukirkan nama kita di pohon itu

kenyataanku

bersama bintik hijau aku mengalir
bersama embun aku menari
ditemani wangi aku terjatuh
kau senang akan hadirku
mengumpulkan aku di setiap subuhmu
tak pernah bosan memujaku
walau disaat matahari terbit aku menghilang

bukti

kita menuruni tangga
mengikuti arus kerumunan
mencari jalan keluar
tersana nyaman yang kau bawakan
genggamanmu menyatakan ketegasanmu
bukan kata yang kau janjikan
tapi setiap jemarimu yang membuktikan
kalau kau tidak pernah bersumpah di atas kepalsuan

bukan hari kasih

bukan ingin merayakan hari kasih
hanya ingin mengatakan,
kau menyayangiku dan aku tak sendiri

membawamu

sesilau matahari sore ini
bayanganmu memicingkan mataku untuk terpejam
kurasakan matamu saat memandangku dan
selalu memuji indah mataku
jingga menawarkan senja
bagai elang terbang ke cakrawala
ku ingin hinggap kembali di hatimu





..dan ku meneriakkan cinta fla untuk bangkitkan kenangmu..

Rabu, 21 Januari 2009

indah surga

kita tidak akan mati
selalu cahaya menerangi langkah kita
tak ada gelap
tak ada sunyi
di dalam lembab kita akan tenang
di dalam pekat kita akan lepas
bukan karena kilauan permata yang kita bawa
tapi ketika mata hati kita berbicara lantang
ketika tangan, kaki dan seluruh anggota kita berbicara keadilan
dan hanya Kuasa-Nya lah kita terbawa oleh kesejukan surga
kesenyuman abadi, kebahagiaan hakiki
hanya untuk kita yang selalu percaya akan kekuasaan-Nya
bukan intan permata yang menerangi kita
tapi kilauan air terjun yang bersinar bagai matahari yang tak menyilaukan

Senin, 19 Januari 2009

segalanya untuk kita

bumi berputar
matahari terus bersinar
bulan pendamping setia
ozon yang gagah tapi malu mengaku
semua memegang peranan
dan tak pernah angkuh akan peran yang terbesar
lihatlah irama yang mempunyai melodi
mereka tak pernah meminta harga
tetapi tuan kemaruk lah yang mendandani dengan gincu tebal
sadarkah semua yang tak bisa teraih itu tak mempunyai label
lalu kenapa kita menghargai segala hak hidup
siapa kamu? siapa aku? siapa kita?
hingga berani membuat harga atas kepunyaan masing-masing?

benda itu aku

tak secepat roket
tak segesit komet
tak sepijar bintang
tak secanggih listrik
tak sekokoh piramid
itu kah aku?
bila aku bukan yang ku sebutkan
berarti aku hanya orang yang inginkan seperti benda mati itu

kedengkian

hanya partikel-partikel kecil yang ingin berkembang menjadi satu keangkuhan
memperlihatkan besarnya kemampuan
menjadikan yang terhebat dan ingin meledak
segalanya menjadi kecil dan tak mempunyai lawan
semua berubah ketika sang aku dengan lantang berkata
bukan karena tongkat emas yang kusandang
melainkan inginku menguasai segala yang ada di istana
bukan jubah alesan mereka menghormatiku
tetapi karena kehebatanku membuat mereka takut akan tersingkirkan
harus kah aku dipersalahkan bila aku terlalu mereka puja?

Minggu, 18 Januari 2009

bukan aku

tidak ada yang tahu kenapa duri itu tajam
dan racun itu mematikan
tetapi satu yang ku tahu
aku tidak akan merasakan sakitnya itu

mulut besar

setelah aku berbagi cerita dengan semua orang
mereka membuat kesepakatan, kalau kau hanya lah seorang omong besar
pantas mereka tidak ada yang menyetujuinya
dan mereka bahagia ketika kau sudah pergi dari kehidupanku
dan hari ini Allah semakin menunjukkan siapa dirimu
ternyata aku yang dilindungi Allah bukan dirimu
aku terlalu indah untukmu
kau terlalu busuk untukku
kau yang selalu mengucapkan mutiara tapi sikapmu bagai tinta hitam
memang ku selalu mengulang dakwahmu
tidak ada yang seimbang antara perkataanmu dengan tindakanmu
semakin ku bersyukur, kau adalah orang yang tak berarti
sadar lah, kau tidak mengerti apa-apa tentang semuanya
kau hanya orang yang mengetahui kulit tapi kau tidak pernah tahu apa itu rasa
dan kau bak raja yang mengerti akan hati rakyatmu
kau bersikap seolah paduka yang berwibawa
kalau dibilang muak, memang sudah sejak dulu aku muak dan aku sering mencaci topengmu
aku hanya ingin penilaian mereka salah dan kata hati aku salah
aku mengharapkan ada yang berbisik halus tentangmu
tapi ternyata sampai hari ini
semua membuktikan kau hanya lah seorang serigala yang hanya bisa berteriak dibawah bulan purnama
kesakitan akan jiwamu yang bisa berubah tanpa menemukan jati diri yang abadi
dan selamanya akan terkurung didalam kepalsuan



*poor of you..

Sabtu, 17 Januari 2009

menunggunya

ketika diri ini tak mempercayai siapapun
ketika diri ini terlalu mengagungkan diri
ketika diri ini telah menggelapkan seseorang
tetapi bagaimana bila ku memang diatas segalanya?
bagaimana kalau dia memang bukan di atasku
setelah ku mempelajari ternyata aku masih menang atasnya
apa ku harus mengikuti pertandaku?
menunggu yang tak mungkin jawabannya
haruskah kupercaya akan perkataan sang kakek tua
menunggu lama tapi itulah yang ku cari
dia yang ku harapkan
dua tahun lagi..
bisa kah aku mengikuti pertanda yang tak tahu arahnya
bisa kah ku menunggunya?

saat itu tiba

ku rindukan desiranmu mengalir misteri didarahku
melunakkan dengkulku untuk menopang ragaku
luluhku dalam waktu hanya mengharapmu
bersimpuhku pada detik untuk menantimu
tak ada jasad dalam anganku
suaramu mengalun mesra membisik ditelingaku
meneriakkan namamu hanya dalam kenangku
tak ada kata lagi yang kudengarkan
sederet tulisanmu hanya membuatku terpaku tak berdaya
tak mengharapkan waktu akan kembali
ku yakini yang tercium wangi itulah dirinya bukan dirimu
yang terpilih itu masih tersimpan rapi untukku
misterimu akan terbawa meski ku masih mengunggu
bila bayangku masih setia, aku pun akan melakukan hal yang sama
semua akan terasa sama dan cepat berganti
mimpiku akan menjadikan hariku singkat
dan tak terasa membawamu nyata di hari yang sakral

jagalah aku

ku rindu pelangi-Mu
yang terbiaskan cahaya begitu indahnya
ku inginkan matahari menari besama kicauan burung
meneriakkan darahku untuk selalu bersuka cita
ku ingin rasakan derasnya terjun-Mu
melompat merasakan diri ini sangat begitu lemah dan tak berdaya tanpa-Mu
ku nikmati segala yang ada, tiada yang indah selain anugrah-Mu
ku sesali yang terjadi
sempat ku berlari dan mencoba keras dengan keangkuhanku
tapi kini diriku kembali tertatih dan merasakan keagungan-Mu
tak pernah salah memilih dan tak pernah salah memberi
segala yang Kau berikan ada jawaban disetiap sentuhan
hanya kepala yang tergelengkan tak percaya
tujuan-Mu pada diriku memang tidak pernah salah
kasih-Mu padaku tak pernah meminta balasan
tapi Kau selalu memberi tanpa ragu

astaghfirullah.. maafkan aku, ya Rabb..
sembah sujudku untuk-Mu selalu
hanya Kau yang bisa menerangkan jalanku
hanya kemurahan-Mu yang bisa memberikan warna pada hidupku
syukur ku atas lembut-Mu
ya Rabb, selalu tuntun diri ini ke jalan-Mu
mohonku Rabb selalu menjaga dan melindungiku

waktu-Mu adalah misteri

tidak ada yang tahu misteri-Mu
tidak ada yang tahu arah-Mu
Kau hanya ingin menguji keteguhan hamba-Mu
Kau ingin kami hanya mempercayai-Mu
Kau ingin hamba-Mu tidak menjadi manusia yang lemah
Kau inginkan kami selalu menebar kasih di hati kami
Kau ingin kami selalu menerangkan lentera di hati kami
Ya Rabb,..
bila jalan kami penuh berliku
bila setiap nafas kami adalah tujuan-Mu
maka jadikanlah perjalanan kami selalu didalam angin-Mu
sejukkan kalbu kami, berikan ketenangan untuk jiwa kami
segala perjalanan akan kami tempuh, ya Rabb..

Rabb, aku hanya ingin kembali pada-Mu
aku tidak ingin menduakan hati ini
aku percaya akan kekuatan-Mu yang tak bisa terlihat
aku yakin akan kemurahan hati-Mu
dan aku percaya Kau sangat menyayangiku hingga Kau selalu menguji keteguhan hatiku

ya Rabb, bila kaki ini letih melangkah
bolehkah aku berhenti sejenak?
izinkan aku berdiam dibawah pohon yang rindang, menikmati ciptaan-Mu

ya Rabb, bila hati ini berteriak
bolehkah aku menangis dipelukan-Mu?
izinkan daun mengusap air mataku dan menenangkan resahku

ya Rabb, bila waktu adalah misteri
dan Kau Maha Mengetahui, bolehkah aku meminta?
izinkan beliau bahagia dan merasakan indahnya ciptaan-Mu diseluruh dunia ya Rabb
izinkan mereka menemui-Mu ditanah kelahiran nabi
izinkan aku memberikan senyuman indah di hati mereka
izinkan diri ini memperbaiki reruntuhan yang pernah luluh lantah di hati mereka
jadikan aku tonggak mereka, ya Rabb..

selalu berkahi kami dengan kesehatan-Mu, ya Rabb..
amiiiin ya Rabb..

Kamis, 15 Januari 2009

dimana

saat waktu kian mendekat dan meminta jawaban
apa yang akan kuucapkan
tak ada daya untuk berkata sebenarnya
tapi aku juga tak ingin melepasnya
tak ingin dia sendiri dan menyesali pertemuan
aku ingin dia selalu untukku
tapi bukanlah dia yang ku cari
aku tidak menginginkannya
kemana lagi percikan cahaya akan ku lalui
akankah masih lama ku lewati terowongan hitam ini?
tak boleh kah aku mengemudi
mencari jalan dari kebutaan ini
aku ingin lekas menemuinya
tak bisa ku membetulkan rasa ini
tak ada yang bisa menyalahkan rasa
semua akan terobati bila ku tahu dimana dirimu
jawaban dari segala perjalanan hidupku

Rabu, 14 Januari 2009

ketenanganku

kau pulang membawa cinta
sekejap akan ku hapus keringatmu
ku sediakan inginmu
lekas lah istirahat, akan ku ringankan bebanmu
sadarkan di esok hari
saat matahari menyapamu kembali
kau akan selalu bersemangat
dan aku selalu tenang didalam bawamu

sang ganjil

bilangan genap tak akan mungkin menyatu denganku
berulang kali ku ucapkan akulah sang ganjil
aku tak sudi bila disandingkan dengannya
karena mereka tak pernah bisa mengambil sikap
karena mereka selalu mengandalkan keadaan
aku tak seperti mereka
biarkan aku yang ego seperti ini
karena aku mampu tanpa mereka
aku bisa menancapkan tiang pancangku dimana saja
dan tak pernah meragu akan inginku
angin teman setiaku dan ombak adalah cerminku
akan ku katakan pada mereka,
aku lah sang ganjil tanpa ketakutan

sendiri

terlalu banyak guyuran hujan membasahi kepalaku
tudung pun tak bisa menahan lajunya
aku masih menapaki malam dengan kesendirian
melewati kerikil-kerikil tajam yang menyelipkan kata di kakiku
mataku hanya bisa melihat gelapnya
dia menantiku sendiri ditemani remangnya cahaya ilmiah
tak ingin memalingkan wajah padanya
dan tak ingin menegurnya
biarkan aku sendiri menapaki dingin perjalananku
aku tak mau kau kembali mengikuti terjalku
lebih baik seperti ini,
tak ada dirimu dalam hari-hariku

Selasa, 13 Januari 2009

satu hatiku

tatapanmu mengartikan perlindunganmu
sikapmu menandakan kesetianmu
katamu memperlihatkan ketangguhanmu
tak ada yang pernah didustakan oleh janji suci
semua dibahagiakan buaian alunan
semua terkasihi dengan dekapan
tak akan pernah berpaling diri ini
akan selalu mencinta untuk dirimu
hanya satu dan itu ku pastikan untuk selamanya

hangatmu

kalau ku ingat hari ini
tidak menyesal ku telah lama menunggumu
tak ada peluh di hariku
bila Sang Tuan ingin memberikan nikmatnya
tidak ada yang bisa menahan
tak pernah lelah bibir ini tersenyum
tak hentinya hati ini tertawa
ku terbawa pada kain sutra bidadari
terbang bersama burung-burung kecil
hanya merdunya yang terdengar gaungnya
tak ada lagi dagu yang tertopang
tak ada lagi kaki yang melangkah tanpa arah
kini semua bermuara pada titik kepastian
penantianku terabadikan oleh waktu yang tak pernah berdusta
ku ingin tidur di dalam mimpi indah ini
hanya dirimu lah yang menjadikan aku ingin selalu terlelap
karena dirimu terlalu indah untuk disirnakan
akan ku genggam selalu tangan hangatmu
dan hangatkan aku selalu di dinginnya malam

uluranmu

sempat mencarimu
sempat menantimu
sempat menggilaimu
baru saja ingin ke tempatmu
kau sudah datang di waktu yang kau janjikan
bersama harapan baru
kau tuangkan dengan kemesraan
bahagianya jiwa ini tak bisa terlukiskan
kau bungakan aku di saat yang tepat
tanpa ragu ku terima pinanganmu
aku tak ragu karena kau yang paling ku nantikan
dan kau banggakan aku selayaknya aku wanita yang paling bahagia
kau buai aku dengan keindahan
bukan lagu yang kau dendangkan
tapi perlakuanmu yang mempertanggungjawabkan segala kata
angin baru di dalam ronggaku
dan kehangatan itu hanya ada dari dirimu
seiring doa yang kita panjatkan
'semoga Yang Maha Kuasa selalu memberkahi langkah kita'
amiiin

rainy tuesday

ditemani segelas gede milo anget
mengingat petualangan kita sore ini
dari yang ujan-ujan sepanjang jalan
cipratan-cipratan lumpur
sampe terdampar di terminal
makan baso yang haruum banget
naek bis, ketiduran karna kecapean..
dan nyampe bogor, masih bisa jalan dulu nyusurin tugu kujang
sampe deh dirumah tercinta..
aku pulang dengan selamat :)
terimakasih cinta..

selamat malam :)

Minggu, 11 Januari 2009

suaramu

kembali hujan mengguyur balkonku
baru saja ingin menikmati birumu
meski abu mulai menghampiri
tak ku sangka secepat itu kau turun
hanya kaca yang bisa membiaskanmu
hanya ada dua kata, iya atau tidak
tetap duduk di jendelaku
atau hanya memandangi dari sudut tempat tidurku
ternyata aku memilih duduk dan mengisahkanmu
seperti hujan yang pembawa kabar
ku rindukan burung gereja hinggap di tiangku
menyanyikan lagu rinduku
bambu selalu menundukkan badan dikala ku bernyanyi
layaknya ilalang kau selalu iri padanya
ingin bergerak lincah tapi jatimu tak mengizinkan
seperti aku, yang tak diizinkan merindukannya
dan ternyata hujan hanya sebentar
aku ada waktu lima menit
duduk sendiri, menikmati segarnya angin reruntuhan alami
menggapai suaramu dalam anganku

akhirnya

tak secerah langit pagi ini
tak sebahagia burung berkicau
tak seindah mawar yang sedang mekar
tak sewangi melati yang berkembang
keretamu pergi meninggalkanku
hanya peron kosong yang kupandangi
pemandangan mata yang menyesakkan
mereka berpelukan dan saling berjabat tangan untuk meninggalkan kesan
tapi berbeda dengan kita
aku selalu mengikutimu
membaca tiketmu, mencoba ikut berpergian denganmu
tapi sayangnya kau lah orang terakhir yang mendapatkan tiket itu
tak ada lagi bangku kosong untukku
ingin ku selundupkan diri ini hanya untuk melihatmu
tapi itu hal yang tak mungkin untukku
tahu kah kamu, semalam sebelum keberangkatanmu
aku ada dimana?
semalaman menantimu di atas rel
membayangkan keretamu datang, dan aku duduk diatas bangku yang akan kau duduki
diam sesaat, membayangkanmu
ku hamparkan seluruh energi ku di bangkumu
ingin ku kau merasakan hadirku
aku menaruh tanganku disisi bangku
berharap saat kau memeganginya kau bisa menggenggam tanganku
malam ini, aku sudah benar-benar kehilangan logikaku
entah setan apa yang merasuki pikiranku hingga tak mau lepas dari bayanganmu
aku juga tak yakin seberapa ingin ku padamu
tapi hanya kau yang bisa menyamankan egoku
itulah cerita malamku
bersama fajar menantimu di pinggir kereta
hingga pagi mendatangkan hiruk pikuk
dan membawamu kesini untuk berlari
kereta sudah siap
dan kau t'lah menggenggam angan yang baru
khayalku kau berbalik dan merasakan hadirku di balik pilar
mengagetkan aku dan membawaku keluar dari kota ini
sangat ku kepal tanganku, menahan air yang seharusnya tidak akan meleleh
menahan lemahnya hati dan jiwaku
hanya lagu yang bisa ku ulang-ulang di dalam otakku
melihatmu pergi tanpa berpaling
selamanya dan tak akan pernah kembali

Sabtu, 10 Januari 2009

kelakmu

terlalu banyak beban yang kau pikul
tiada hentinya seolah membuatmu tak berdaya lagi
ingin berbaring selamanya
memejamkan mata dan berharap ini semua hanyalah persinggahan saja
tak berhenti mulut kecilmu berdoa
meminta agar ini semua berakhir dan mengizinkan dirimu menari bebas tanpa berhenti
aku juga menginginkan hal yang sama
menari bersamamu tanpa lelah, tanpa sekat dengan waktu
inginku membawakanmu tawa yang abadi
selalu ku bertanya dengan waktu, kapan waktu membawa disini
melewati hari bersama tanpa air mata
aku yakin kau orang terhebat yang tak akan pernah terkalahkan
bila semua ini menyesakkan hatimu
yakinlah ini semua awal dari hidupmu
langkahmu selanjutnya adalah suara yang tak pernah lepas dari cerita-cerita bahagia
tak ada yang bisa menahanmu untuk merasakan hal yang indah di dunia
hingga di dunia keabadian pun aku yakin kau akan tetap merasakannya
sabar lah dan tetaplah mengadah pada-Nya



"selalu tegarkan hatimu, wahai 12[a]09[s]83[s]"

selamat ulang tahun

3.. 2.. 1...
kita menghitung waktu bersama tawa
kau dan aku menantikan pergantian hari malam ini
pergantian hari membawa secercah harapan untukmu
melewati pergantian umurmu di bawah mekarnya bunga tulip
ingin ku melewati hari ini bersamamu
berjalan di bawah jembatan dan menikmati matahari terbenam bersama
tak akan ku izinkan kau melewati hari bahagiamu sendiri
aku akan tebang ke negara persinggahanmu
bersama angin yang tak pernah mendua
kasih sadarilah, ketiadaan ragaku disana itu hanyalah mata
rasaku melebihi matamu
hari ini kemana pun kau melangkah aku selalu menggenggam tanganmu
ku minta jangan kau buka matamu tetaplah terpejam dengan indah
karena inginku kecup selalu pelupuk mata indahmu


"selamat ulang tahun, kasih.."

yakinku

tetesan embun yang mewangi
menerbangkan jiwaku pada kedamaian
tidak peduliku pada hujan yang mulai berteriak
ku ingin menikmati kesejukan harum mu
tidak lagi menyimpan kepingan kenangan yang menyesakkan
selalu langit membawaku pada dunia nyata
dan kini embun mendorongku memberikan pernyataan
semakin ku merasa tidak perlu lagi mengkhayalkannya
karena matahari pun tidak pernah rela aku menegaskan diri untuknya
kini hariku menerbangkan kepada yang terpilih
mereka tersenyum dan aku akan bahagia selamanya





"alhamdulillah..."

Jumat, 09 Januari 2009

bersama dengan do'a

pagi menjelang
akan ku lalui hari ini bersama-Mu
melintasi waktu bersama kepercayaan ku pada-Mu
Kau yang selalu melindungiku dari mara bahaya
Kau yang selalu menyayangiku dari langit-Mu
tak akan pernah ku sia-sia kan watu berjalan dengan kemunduran
Kau menciptakanku untuk berilmu
Kau menjadikan aku untuk menggali harta-Mu
selalu ridhoi langkahku ya Rabb
jadikan aku hamba yang bisa mengangkat saudara-saudaraku
amiiiin ya rabbal'alamin

Kamis, 08 Januari 2009

janji-Mu

bukan kilatan indah seperti tahun baru
bukan tepukan meriah saat melihat percikannya
melainkan bola-bola api yang mengganas
meratakan pengharapan
tercabik-cabik jiwaku melihatnya

kilatan itu kepedihan seluruh kota
dan seluruh umat yang merasakannya
tidak ada lagi belas kasihan dari kaum zionis
membabi buta mereka yang tertatih
hanya hati yang mengadah kepada-Nya
kaki yang sudah lemah melangkah
tangan-tangan yang mengabu terselimuti debu yang ganas
hanya dentuman-dentuman yang mengaungi di seluruh sudut kota

rasanya tak ingin beranjak dari alas ini
ingin terpaku selamanya disini
membiarkan diri ini mati seketika
dan nama Allah yang terakhir akan ku sebut
berharap pun sudah mulai terkikis
hanya penantian abadi di kehidupan selanjutnya yang bisa terbayang
tak kuat menahan tangis, melihat satu-persatu saudaraku tiada
mereka yang berkerja siang dan malam
tak ada keletihan yang menghalangi
hanya kekuatan magis dari Allah yang mendatangkan semangat yang luar biasa

rasa berjuang yang tak pernah pupus
menjadikan ledakan bukan sesuatu yang menakutkan
semua orang menjadi berani
tak pernah getir melawan yang laknat
terima kasih ya Allah, selalu membuat hati tegar dan yakin akan kemenangan yang akan kita peroleh bersama..
sesungguhnya Engkau tak pernah mendustakan apa yang telah Engkau janjikan kepada kaum-Mu..
kami hamba-Mu yang tak pernah getir melawan semuanya, berikan kami seteguk air kebahagiaan, walau hanya sedetik melenakan kami, ridhoi kami meneguknya di surga Mu ya Rabb..

hanya untuk-Mu

sesama muslim
sesama saudara
sesama se-iman
tapi belum tentu bisa merasakan apa yang dirasakan saudara-saudaraku disana..

banyak yang hura-hura
banyak yang masih memikirkan diri sendiri
banyak yang terlena akan semuanya..

lantas siapa yang membantu saudara kita disana?
kalau bukan aku-kamu dan kalian
siapa yang mendo'akan mereka?
kalau bukan kita!


ya Rabb
semoga hati ini selalu terjaga, hanya untuk-Mu
dan untuk saudara-saudaraku..

saudaraku...

Allahu akbar..
Allahu akbar..
Allahu akbar..

berulang-ulang kali ku dengar nama-Mu disebut
begitu banyak media menegaskan sangat besar kuasa-Mu
ya Allah, ya Rabbi
aku merinding setiap kali mereka menyebut nama-Mu
banyak tangisan dari saudaraku yang meminta pertolongan-Mu
mereka tidak mengerti apa yang terjadi
mereka tidak pernah meminta dilahirkan di negara itu
Engkau lah yang menciptakan mereka dan hanya Engkau lah yang mengetahui dibalik cobaan ini
ini bukan suatu derita, ini lah kemulian hati

ya Rabb,..
bagaimana kalau aku ada disana?
segala nafasku akan kuserahkan kepada-Mu
hanya air mata yang bisa kuminum, tak ada tenaga berbuat yang lain
selain berserah diri pada-Mu, bersujud dan memohon ampun
tidak tahu kapan waktu akan memanggilku bertemu dengan-Mu..

melihat segalanya menyatu dengan debu
melihat semua saudara-saudaraku berteriak, menangis, dan bertahan dibalik mukjizat-Mu

ya Rabb,..
bila aku disini, masih bisa merasakan tawa
apa perasaan mereka disana ya Allah
bila aku disini, masih bisa tertidur pulas
mereka hanya bisa merasakan ketakutan
tidak siang, tidak malam..
dunia pun tidak ada lagi dipikiran mereka..

ya Rabb,..
bila ragaku tidak bisa memenuhi jihad
tapi Engkau memudahkan jihad dengan moril

ya Rabb,
mohon ku pada-Mu, jagalah hati saudara-saudaraku
ikhlaskan mereka menerima ini semua, jangan biarkan mereka jauh dari-Mu
selalu terangi jiwa mereka dengan kasih-Mu
bantu mereka ya Allah..
maafkan mereka kalau mereka sempat bertanya-tanya keadilan pada-Mu
sesungguhnya aku yakin, Kau Maha Tahu dari segalanya, dan Kau Maha Pengampun
maka ampunkan semua dosa-dosa yang pernah ada..
sayangi saudara-saudaraku di Palestina, ya Allah...


ku ingin bertemu dengan mereka di surga-Mu.

Senin, 05 Januari 2009

indah-Mu

ditemani ilalang, ku menyusuri gang rumahku
sambil mendongakkan kepala
tak lelah
dan tak takut tersandung
ku tetap melihat bintangku
memandanginya bersama angin
Kau benar-benar memanjakanku
membentangkan langit-Mu yang indah
membiarkanku menarik dan memeluk erat tubuhku
peluhku sirna
kencangnya angin membawakan kesejukan damai di relungku
sekejap ragaku terangkat bermain dibawah indahnya surga
ingin berlama-lama ku disini
menikmati hamparan ciptaan-Mu
hati ini tidak pernah berdusta, Kau lah awal cintaku
Rabb, syukurku atas nikmat-Mu
tiada yang indah selain Engkau Maha Pencipta Keindahan
magismu membuatku semakin jatuh cinta dan ingin selalu dipeluk-Mu
seperti jiwaku yang selalu mengangkat ragaku disaat lelah bertempur
Rabb, tiada kata yang bisa ku gambarkan selain ucapku pada-Mu
subhanallah..
alhamdulillah..
Allahu akbar..



"inginku seperti bintang ciptaan-Mu, ya Rabb..
bersinar di hati yang merindukan-Mu" :)

thanx God!

angin membawakan hawa baru untukku
senangnyaaaa........
terimakasih ya Rabb, atas keindahan-Mu :)

love Allah always.. :">

Minggu, 04 Januari 2009

hanya satu

beda pandangan
beda pengalaman
beda perbuatan
saling merindu
saling berharap
saling mencari
sama angkuh

hanya satu persamaan kita

tak mengapa

tidak ada kata sementara
karna tidak ada yang bisa menjamin
kau akan pulang
atau akan mati disana
maka aku tidak akan pernah menunggumu
bersyukur kalau kau kembali
tapi tak mengapa kalau Tuhan berkata lain

merasukiku

satu bingkai gambarmu di kamarku
kasih, sedang apakah dirimu
kita sangat terpisah jarak dan waktu
ingin membawamu disini
bersamamu melihat musim semi disini
kau selalu suka bermain hujan dibawah daun
katamu, musim gugur itu indah dan klasik
kau selalu menari dibawah pohon-pohon tua
kau tahu kasih, aku tidak menyukai saat daun-daun berguguran
dimana cinta akan menghilang
tapi kau berpikir itulah yang mendewasakan
kau memang pintar dan sangat bijak
aku baru mengerti akan katamu
memang benar, saat berguguran itu lah yang mendewasakan
berkembang, layu, dan jatuh
tapi matahari akan menumbuhkannya lagi
dan pohon akan semakin tua
saat itulah waktu akan mendewasakan
merasakan petikan-petikan baru dan udara yang berbeda

Ah, kasih, kau begitu hebat
ingin ku lahap cepat buku-buku ini
segera membawamu mengarungi mimpi kita
tetaplah disampingku,
kau adalah jiwaku yang membuatku bertahan diragaku
dan kau adalah tulangku yang menopang ragaku
aku hanya bagian kecil dalam tubuhku
dan kau lah ketahananku untuk hidup

pergilah kasih

aku tahu kasih, kali kau benar
aku tidak bisa menahanmu untuk terus berada disisiku
kau pergi untuk kita
kejarlah mimpi-mimpi kita
belajarlah sebanyak mungkin, hauskan dirimu akan ilmu
jadilah seseorang yang aku kagumi
kepergianmu adalah keinginanku
aku akan selalu baik disini
dan bila kau merasa dingin disana, selalu ingat lah akan canda kita
aku selalu datang diruang hatimu
sesuai hitungan waktu yang telah ditetapkan
aku akan menjemputmu di bandara itu
dan waktu telah membekali kita untuk mengarungi terjal bersama

Pinta aku

tak pernah kau menahanku
kau biarkan aku pergi
aku marah saat kau berkata, kau ikhlas aku pergi
apakah tidak ada rasa lagi di hatimu
benarkah kau ingin aku pergi dan meninggalkanmu
walau kau ingin aku pergi
aku tidak ingin pergi
tapi kau tak menahanku
harga diriku lebih tinggi dari rasa ini
kalau kau tak meminta aku untuk tinggal
maka malam ini aku akan pergi dan tidak pernah lagi melihatmu

menjagamu

kau berniat ingin menghampiriku
selintas kau berpikir ingin menaruh bebanmu disayapku
tapi kau kembali berpikir, akan siapa dirimu dan keberadaan diriku
tidak pernah kau lakukan itu sebelumnya
kau tidak akan pernah bisa merasakan rasaku
sejak hari itu, aku benar-benar melihat putihmu
bila mereka mengatakan kau tidak baik
aku tidak pernah melihat itu
gilaku pernah menyayatkan jiwaku
menantimu selama 1000 hari
setelah ku genapkan hari peluhku
akhirnya kau berbalik dan melihat kesungguhanku
deja vu melihatmu membawa tanganku memasuki arahmu
kubayangkan saat ini akan kujalani
menjaga langkahmu agar selalu berjalan lurus
dan ketika kau ingin berlari meninggalkan lintasanmu
aku selalu dibelakangmu yang tidak akan pernah membiarkanmu kembali ke masa itu
kini, aku akan membawamu ke telaga bahagiamu
yang sudah 17 tahun kau rindukan tawa tangisan ragamu

menemukanmu

ku mengerti hari ini
semua hitam yang t'lah ku lalui
ternyata membawaku pada warna-warni sejati
bila saat itu aku takut pada hitam
aku tidak akan merasakan pelangi hari ini
andai saja saat itu aku lemah dan kembali membalik
aku yakin hari ini, aku masih belum mengerti arti dari mata, hembusan dan derapmu
tidak berniat membanggakan diriku
tapi aku merasa t'lah menjadi pemenang akan rasa ini
menemukanmu dan waktu telah mengsakralkan engkau denganku
warna terindah yang pernah aku lihat
kebahagiaan sejati yang pernah ku rasakan
semua letihku terangkat
semua bebanku sirna
segala sesakku terhapus
dan aku benar-benar melayang ke surga kita
segera ingin menemuimu di dunia keabadian
selalu disana dan tak akan pernah terpisahkan selamanya

bersama bertarung

membawamu pulang setelah letih bertarung
suatu kebanggaanku padamu
menyeka sedihmu setelah sejuta kesalahpahaman yang terjadi
ingin ku hapuskan itu
dengan hati-hati kau menyediakan kebutuhanku
sempat mengerutkan dahi, bertanya dalam hati
kau kembali tersenyum
ikhlasmu melayaniku
ingin ku peluk selalu tubuhmu
membawamu pada kesenangan
melupakan semuanya dan mempersiapkanmu untuk menjelang esok hari
dan kita kembali bertarung

Sabtu, 03 Januari 2009

diantara terbawa

kencangnya membawaku terhanyut pada pekat
hembusannya bukan romantika lagi yang terlihat
terasa desiran panas hingga kumbang pun enggan memberi warna
tak ada yang berani keluar
hanya memandang dari balik geribik
semua inginkan kesejukan
menikmati indahnya dan terhanyut didalam kesunyian
tapi angin berkata lain
semua peri pun bersembunyi tak ada yang menolong
bila satu tersayatkan maka seluruh jaringan pun akan berteriak
siapa kah yang ingin bertanggungjawab atas ini?
kembali bersembunyi dan berperang menyatakan keegoisan yang tak akan pernah selesai

tidak melihat

sungguh! ku tak mengetahui arti dari semua itu
aku tak tahu mengapa dirinya tak bisa menerimaku
bukan salahku bila kau terlalu mengagumiku
aku tak tahu apa yang t'lah ku perbuat kepadamu
hanya 14 hari katamu
dan 30 hari kataku
tidak tahu angka mana yang benar
tapi kau ingat betul rentetan perjalanan hari kita
kalau candamu masih menyelipkan arti
biarkan ku himbau dengan sapaanku
ku ingin mengulang tapi kau datang membawanya
ku biarkan dia mengenaliku dari dekat
dia akan mengerti, betapa hebatnya diriku
dan tak mungkin tertandingi olehnya,
dan aku akan tetap bersemayam indah di pelupukmu

terlewati

kau tiba-tiba kembali datang
melewati kota yang pernah kita singgahi
kau membawaku pada kenangan
dan mengulang kembali cerita yang pernah terlalui
sedikit kau bumbui dengan khayalan masa depan
membawaku kepada sosok mu yang baru
sayangnya, waktu kita tidak banyak
meski tidak sampai sepertiga malam kau datang
kau memberi setitik air kesejukan
ketika aku akan menguncup dan tertunduk
bila malam ini aku akan pulang
dan esok kau telah meninggalkan kotaku
biarkan ku berandai kau akan kembali datang ke kotaku

sinar tombakku

kenapa
disaat aku sudah menentukan pilihan
kau baru berkata, kalau kau berniat kepadaku?
kenapa ragumu sirna ketika aku sudah menancapkan tombak
kenapa baru sekarang, kau ungkapkan niatmu
dan kini setelah aku berkata kesekian kalinya
kau baru menyadari
kenapa tidak dari awal kau mengatakan setitik dari pemikiranmu?
terlambat pernyataanmu
aku tidak suka kata 'andai'
tapi ketidaksukaanku pada kata itu, akan terucap
andai saja di awal kau mengatakan
sampai detik ini, pasti kau ku pertahankan
meyakinkan mereka, kalau kau lah muaraku
tapi kini ...........................................................................................
ucapku tidak mungkin ku telan kembali
paksaku tidak akan mengembalikan rasa tagih disaat aku mencoba di bawah sinar ketegasanku

dimana muaranya?

bila ku tidak bisa menjadi seperti inginmu
bila khayalanku tidak bisa membawamu
bila mimpi kita berbeda muara
mari kita rasakan segala rasa yang pernah kita tawarkan bersama
kau pernah membawa kemanisan dalam cerita
dan aku menghantarkan rasa-rasa yang tak pernah kau cicipi sebelumnya
ku racik serapi mungkin, mencoba segala resep yang ada
menyatukannya tapi tidak menghilangkan keasliannya
pelan-pelan kau nikmati buatanku
meresapi di setiap harum kayunya
tidak ada yang bisa menahan segalanya
tidak aku, tidak kau
kau yang tidak tahan menahan nikmatnya
dan aku yang tidak tahan melihatmu menikmatinya
pemandanganku dan rasamu tidak bisa dialurkan
kau mengalir di arusmu
dan aku berlari mengejar setiap gulungan ombak yang menyapaku
sesekali bertemu di tenangnya hilir yang mendambakan keadilan
tapi tetap kita akan termenung, menarik nafas panjang, memandang dan akan pergi

bayangkanmu

ku rindukan waktu kita
ku buka bungkusan darimu
ku ambil hadiah darimu
ku dekap lembutnya bulu itu
ini darimu
apakah ini tidak menyakitkan?
memegangnya lalu membayangkanmu yang telah tiada..

karang itu?

seperti batu karang
kokoh tapi berlubang
seperti itu aku dan dirimu
keras tapi rapuh
bertahan diantara ombak yang menerjang
tetapi tak tahu kapan akan terkikis habis
berharap pada air yang selalu menguatkan
bila suatu saat karangmu akan hancur juga
mungkin aku sudah tak berada di laut itu
dan bila karangku hancur terlebih dahulu
mungkin kah kamu akan kembali di pertemuan palung laut ini?
seperti karang yang terlihat kokoh dan tak bisa dikalahkan
seperti itulah kita, tidak ingin mengalah dan akan semakin menajamkan kekokohan kita

Kamis, 01 Januari 2009

tetaplah disini

kerlap kerlip kembali meredup
hanya sepersekian detik kau bersinar
tak lebih dari setengah waktu kau memberi arti
senyum pun tidak
kau berlalu sesukamu
kau datang tapi kau tak pernah ada didepanku
aku tidak tahu dirimu ada dimana
seperti mencari langkahmu selanjutnya
kau gelisah dan ingin cepat pergi
aku tidak ingin kau cepat berlalu
hanya satu kata, menahanmu
biarkan aku merebah di hangat bahumu
hingga ku selesaikan rasa lelahku
biarlah aku memasuki harimu
meski kau tak ingin bersamaku lagi
tapi izinkan aku tetap selalu mendekap hangatmu

resapi denganmu

kau menjelajah keseluruh negara
memuaskan penasaranmu
menaklukan rasamu dari yang ada di bumi ini
bila pergi ke bulan bisa murah
kau ingin menginjakkan kaki disana
banyak cerita mu yang membuatku tertegun dan haus akan penasaran
dan hasratku ingin kau membawaku disetiap jelajahmu
ikut menyusuri belahan dunia bersamamu
mengagumi setiap matahari bersinar disampingmu
ku ingin bertelanjang kaki menapaki semua kota-kota indah
sepertimu yang membuat cerita menjadi hebat
ku ingin selalu menyediakan air di setiap teguk petualanganmu

warni

semua orang memanggil namamu
dengan senyum kau berkata, 'iya'
kadang kau memang lelah dan ingin berteriak
kadang kau merasa tak adil
tapi lagi-lagi kau hanya bisa tersenyum dan menarik nafas yang panjang
dengan bijak kau berkata, 'inilah tugasku, dan sudah semestinya seperti ini'
aku yang selalu tidak adil padamu
merasakan penyesalan yang akan ku tebus
tanpamu aku tidak mungkin tersenyum
kau yang mengerjakan dengan baik
maafkan aku yang selalu diam padamu
bukan ku tak suka padamu
hanya saja aku ego padamu
tidak ingin banyak bicara hanya semata aku ingin hubungan kita selalu baik-baik saja





terimakasih ku padamu, war..
jangan pergi dari rumah ini, maafkan segala sikap kasarku padamu

wadah

aku hanya lah bagian kecil dari milikmu
yang akan kau tuangkan rasa panas dan dingin
ku bertahan dalam panasnya
dan menahan dari rasa kebekuan dinginnya
membantumu meneguk
menghilangkan rasa dahaga yang tak terujar
kembali kau menegukku
hingga kau merasakan nikmat
dan semakin tertagih oleh rasamu
senangku menjadi yang selalu kau sentuh
mengantarkan ke segala rasamu

untukmu

kiri kanan
membasahi lantaimu
mencoba mewangikan ruanganmu
dan membuatmu nyaman
ketika ku sudah selesai
ku inginkan kau tertidur pulas
hingga burung kembali berkicau
dan kau sudah menemukan dirimu kembali

hebatmu

ingin ku tebus,
semua hari yang kau lewati
ingin ku gantikan,
semua air mata yang kau keluarkan untukku
ingin ku kembalikan,
warna indah yang pernah ku tinggalkan

memang tak akan ada ujungnya akhir ceritamu
berbukit-bukit gundah yang telah kau rasakan
beribu-ribu waktu yang kau rasakan tanpaku
aku sendiri, tidak tahu dimana aku saat kau merasakan itu semua

kalau hari ini aku berani menemuimu
kalau kemarin aku yakin akan diriku
kalau aku sudah menemukan tangguhku
itu semua lenyap, menghilang seiring cerita yang kau pilukan

aku kembali menjadi hitam
dan memang aku tidak pantas
mengapa aku selalu merasa bukan tombak dan tak bertulang setiap melihatmu
aku selalu merasa lemah bila melihat matamu
inginku menggantikan waktu yang telah kau korbankan untukku
tapi aku tidak pantas menggantikan itu semua
setelah bertahun-tahun ku lalui
hingga ku kokoh tapi mengapa setelah melihatmu tetap saja aku merasa tak sekokoh itu
dan selalu melemah, memudar dan kembali sirna

kembali matamu berbicara
kembali sikapmu menamparku
tapi kembali aku tak bergeming
dan kembali kalah akan diriku

mengapa selalu itu
siapakah dirimu?
mengapa aku tidak bisa menjadi kokohmu
mengapa kau tercipta begitu hebat
mengapa aku tidak bisa memberikan perlindungan sejatiku untukmu
apakah selamanya kau tak akan bisa ku tandingi?

ku ulang ceritaku

bila ku berkata dahulu
sudah banyak waktuku untukmu
bila ku berkata pertaruhkan
sudah banyak sikapku menjadi tak terarah

izinkan aku bercerita kasih,
aku selalu menyusuri kota yang pernah kita lewati
selalu tanganku menyentuh angin
mengulang dimana kaki kita pernah berpijak
aku hanya merasakan rinduku padamu
aku bahagia bisa melewati itu semua
selalu kenangan yang membawaku kuat
selalu angan yang membuatku yakin
burung berkata, kau sedang berperang dan sebentar lagi akan pulang
aku yakin, kau tahu dimana aku berada
betul!
aku menunggumu dibawah senja.
setiap melihat senja, aku selalu berharap melihat bayangan nyata langkahmu menghampiriku
sehari berlalu, seminggu terlewati, berbulan-bulan aku menanti hingga tak terhitung lagi berapa tahun ku arungi
kekosongan dermaga itu akan selalu menghujam jantungku
badai dan ombak menggulungkan harapku
tapi aku bertahan
menepis kesakithatian ini demi yakinku padamu
mencoba berlindung di bebatuan, perlindungannya melambungkan imajinasiku bahwa kau lah yang sedang melindungiku
terlalu banyak khayalan terbaikku untukmu
aku tidak ingin kalah dari yang buruk
sampai senja akhirnya menghampiriku
demiku senja tidak berubah menjadi pekat
demiku senja berkata, ku tertegun mendengar ucapnya
perlahan ku mulai melihat pada air
aku menangis di sisi pantai
itukah diriku? bagaimana ini terjadi?
pertanyaan sesalku membuatku tidak menerima yang terjadi
wangi gosong ku cium dari atas kepalaku, gosong legam kulitku
tak ada cahaya di mukaku, tak ada lagi keindahan yang terpancar
senja menuntunku pulang
aku ingin terpejam, meninggalkan sesakku
tidak ingin ku mencaci diriku
dahulu aku yang memilih, kini biar ku terkubur sementara waktu
saat aku tersadar, aku ingin keindahan itu kembali kepadaku

kau tahu ceritaku kasih?
itulah cerita yang paling menyakitkan di dalam hidupku
kau tahu kenapa itu terjadi?
karena aku yakin akan dirimu
karena aku menunggu yang tidak akan pernah datang
kalau aku berkata, penyesalanmu terlambat
dan jangan kau menunjukkan sebagai pahlawan
kemana kau saat aku kedinginan membeku?
aku lupa, aku tidak boleh menanyakan iu semua.
aku ingin berkata, seperti yang kau lakukan padaku
berlarilah dan pergi jauh tinggalkan aku
tangismu bagai kesemuan sejati yang aku muak melihatnya

kau yang menyadarkan aku dari kepalsuan hatimu
lantas haruskan aku terbuai kembali oleh perih yang kau tawarkan itu?

tanyakan pada senyumku

matahari menyinari harapku
desiran ombak selalu menyemangatiku
aku hampa tanpamu
aku seperti angin yang berlarian tanpa tujuan
aku tersapu bagaikan kerikil yang terangkat hempasan
aku melangkah seperti kenangan
mengejar bayanganmu yang selalu terlihat dimataku
duduk dimana kau pernah meninggalkan sidik
memandangi yang pernah kau lihat
aku bahagia mengenangmu disini
membayangkan dirimu selalu menopangku tanpa lelah
aku yakin, kau akan kembali padaku
ini hanya sementara
aku yakin saat kau kembali, kau sudah menjadi pria tangguh
yang akan membawaku menantang dunia
senyumku akan menjadi saksi setiaku menunggumu
ku tak akan pernah meminta kau cepat kembali
hanya pesan yang ku titipkan pada angin, selesaikan lah sebaik mungkin

aku tidak akan pernah berpaling, selalu setiaku untukmu

matikan saja

ku kucek mataku berulang kali
ku garuk-garuk kepalaku meski tidak gatal
ingin ku pecahkan kepalaku
tanganku bergerak tanpa ritme
nafasku pun sudah tak berarah
sesak dan semakin sesak dadaku

ingin ku menarik tanganmu
membawamu pergi dari mereka
aku ingin berlaga kepada semua
seharusnya dan seharusnya

aku tidak bisa berpikir jernih lagi
akalku hilang seiring kau mencaciku
aku memang tak berakal
aku memang seperti yang kau katakan
sesalku memang tidak akan membawamu di sisiku

aku ingin mati saja
sama saja diriku disini akan terasa seperti mayat hidup
lebih baik aku mati saja

berlabuhlah padanya

kau bagaikan malaikat
kau begitu sempurna di mataku
kau dengan tawamu yang selalu menghangatkan ruangku
sungguh aku inginkan senyummu selalu dimataku
aku ingin kan ragamu selalu ada untuk jiwaku
kau selalu mengerti akan inginku
kau tidak pernah mengeluh, saat aku kembali menjadi egois
kau tidak pernah meninggalkan ku disaat aku kembali lemah
kau begitu hebat
tapi kehebatanmu membuatku semakin merasa sebagai pendosa
kau tidak pantas bila mempertahankan diriku
inginku menjadi yang kau mau
tapi sadarlah kasih, kau tidak baik untukku
aku tidak akan pernah bisa menandingi keindahanmu

aku yakin kekasih terpilih telah menunggu dicakrawalamu
berlarilah meninggalkan aku
tinggalkan hariku dari tawamu
mohon ku jangan kau pernah berpikir melihat ke arahku
aku rapuh melihat jejakmu meninggalkan ku
aku hanya berharap, keputusan ini yang terbaik untuk pendosa seperti ku dan malaikat indah seperti mu
semata aku hanya inginkan kebahagian abadi untukmu
ku harap kau mengerti, karena selama ini kau memang selalu mengerti harapku

ketahuilah

terlalu banyak lagu kemunafikan
terlalu banyak kata dusta
terlalu banyak sikap kepalsuan
dan kini kau memintaku, mengizinkanmu untuk kembali padaku?
memintaku, untuk menghangatkan dinginnya malammu

kau membuatku tertawa
apakah kau sudah kehilangan akal
siapa yang berlari
siapa yang pergi

tidak semudah itu aku bisa membalikkan hatiku seperti saat itu
dan maaf, jangan paksa aku untuk tidak melepaskanmu
ketahuilah, dulu rasamu semu
dan aku tidak ingin merasakan kesemuan itu lagi

jangan berkata

maafkan kau harus melihat semua ini
tapi haruskan aku berkata maaf padamu?
bukan kah kau yang meninggalkan aku malam itu?
membuatku terpuruk dan menangisimu semalaman
kau meluluhlantahkan ragaku
kau buat aku berpikir yang tidak baik akan semuanya
kau tidak tahu seberapa besarnya harapku padamu
dan kau tidak memikirkan itu
berulang kali ku coba meyakini dirimu
dan tidak sedikit pun kau bergeming
kau hanya memikirkan dirimu dan hanya dirimu
coba saja, kau bisa meraba hatiku padamu

dan kalau hari itu kau melihat aku sudah menemukannya
itu lah yang terbaik untuk aku
jangan kau pernah berandai lagi
karena aku sudah menemukan raga yang berani, tidak lemah, dan tidak pecundang seperti dirimu

andai saja

saat itu aku hanya berpikir
kau lebih baik daripada aku
dan aku hanyalah seorang pecundang
aku berlari kesana kemari
entah apa lintasanku
saat itu, aku hanya ingin berlari
dan semakin jauh darimu
menyakiti diriku dan semakin membuat diriku terpuruk
aku tak tahu, ada apa di pikiranku
terlalu banyak kesalahan yang kubuat
dan aku tidak ingin membuatmu sakit yang akan menambah deret panjang kesalahanku
saat itu, hanya itu yang aku tahu.

lima tahun pun berlalu, dan aku masih seperti ini
dan kini, sudah terlambat
kau sudah menemukan seseorang yang kau inginkan
dan aku kembali terpuruk
kini ku sadari, aku tidak bisa melepaskanmu dengannya
kini, semakin bertambah deret penyesalanku
kini, lebih sakit dari lima tahun yang lalu
semua telah terjadi
tidak mungkin bisa berubah sesuai inginku
tak bisa ku bayangkan menjalani hidup tanpa jiwa
benar-benar hanya bisa berkata
"andai saja dulu aku berani mempertahankanmu dan tidak ego hanya memikirkan kelemahanku saja... andai saja..."

andai
dan akan selalu menjadi andai...

ketika langit dan bintang berkata

riuh gemuruh di langitku
percikan api warna warni mengharumkan tempatku
tepuk tangan sorak sorai mereka membangkitkan gairahku
semakin ku berikan sinar yang paling indah untuk mereka
melihat tawa puas dan kekaguman
membuatku tertegun
setelah ini, akan ada apakah yang terjadi?
setelah menit ini berlalu
apa mereka akan meninggalkan aku?
pernah kah mereka berucap syukur pada indahku?
apa yang dipikirkan mereka tentang ku?
apakah akan ada hanya ada segelintir kaum saja yang mengagumiku dan berucap?
tak apa lah, Tuan-ku juga tidak pernah mempersalahkannya
keikhlasanku menyinari mereka akan menjadi pembuktian Tuan-ku sangat menyayangi mereka
biarkan sinarku menyinari malam mereka
hingga dunia menuju kehidupan keabadian




selamat tahun baru 2009