Senin, 04 Januari 2010

isyarat senja

menikmati senja dibalik kotamu
sebuah atap kosong yang mengisyaratkan makna
melempar senyuman pada langit yang menyaksikan
gundah gulanaku terhambat pada ikatan
entah siapa yang menyimpulkannya
seolah mati ditangan senja
tak sedikitpun diberikan ruang
tersekatku pada angin
aku hanya bisa mengadah menahan perih yang semakin mencambukku
ketika kaki ini sudah tidak bersahabat dengan tanah
raga ini lemas untuk bertahan
ku mendengar sayup bisikan setan
'matikan saja, kau kan ku bawa tenang'
cepat rasanya kalimat itu menserap darahku
tapi simpulmu lebih kuat untuk bertanding dengannya
bertahan dan kembali bersahabat dengan bumi
matahari tetap mengantarkan senja di punggungku
pesan yang sangat berharga, bahwa sebentar lagi kau datang untuk menjemputku

Tidak ada komentar: