Senin, 27 April 2009

tenangmu sadarku

kau berbeda dengan harum ditanganmu
tak pernah mencoba membuka tutupmu itu tapi wangimu menarik hati yang melintas
bagai ombak yang harus ku tahan, derunya menantangku untuk berlayar
tapi untuk apa semua itu? toh, kamu tidak akan ada di laut itu
ingin aku berjalan pelan dan tetap pada garis yang kau tentukan
tapi kesenanganku pada pedang lebih memaksaku untuk melumpuhkanmu
dan itu tidak boleh terjadi

aku tidak mau akan berlalu bagai petir yang sudah menunaikan salaman dengan langit
letakkan aku pada langitmu
jadikan aku seperti tanganmu
baluri aku dengan baitmu
aku tak akan berlari menggapai langitku
kan ku pendam cahaya pisau yang menggodaku
karena lelahku bila harus mengarungi kembali
membawaku pada tempat semula
tanpa berkata lagi aku diam, sejak kau memutuskan aku untuk bertahta mahkota emas
bagimu aku bukan jingga, tapi kau juga tidak ingin mengatakan emas

tak apa wahai tuan, tenangkan saja jiwaku untuk selalu menunggu hangatmu

Minggu, 19 April 2009

sandungmu

ingin ku mengeja abjad tulisan anda
ingin ku lantang membaca tulisan anda
ingin ku masuk di dalam semua cerita anda
ingin ku menangis, tertawa lalu termenung
tapi bodohnya aku, aku terlalu tidak peduli dengan semua kata
hingga aku berlari dan tetap mencari pisau tajam yang bagiku lebih menggiurkan
tetap saja aku akan mengalami tumpahan paku dalam liurku
bodoh dan selalu bodoh yang ku sesali

Rabu, 08 April 2009

kata mati

hanya memandangi abjad-abjad di keyboardku
memandangi dan menerawang jauh pada sebuah kalimat
yang tak mungkin terucapkan dan tak mungkin tersampaikan
terasa gatal menyemuti kepalaku
ingin pecahkan isinya dan kasar mengakhirinya

mati saja

aku ingin menghujani diriku dengan ribuan pasir
lalu mematikan diriku di dalam butiran hitamnya
sengaja mengayuh lebih dalam untuk merasakan kematian
menikmati setiap pergantian detik dan menemui pengkhianatan
tak ada yang menyakitiku hanya saja lembaran kisah yang terlewati masih menghantuiku
waktu saja tidak bisa memberikan janji
apalagi diriku yang sangat membenci janji

Minggu, 05 April 2009

putriku

persetan dengan semuanya
aku mohon dengan sangat
biarkanlah putri kecil tersenyum dengan bahagia
jangan sakiti di lagi
coba kau lihat cara ia berdiri
dengkulnya pun sudah lemas menopang tubuhnya
kalau kau masih punya hati
jauhkan dia, carilah permainan yang kau sukai
tapi jangan pilih putri kecilku

Kamis, 02 April 2009

apakah?

perasaan itu kembali hinggap
sempat berlari darimu
tapi sesaat kau hadir di khusyukku
kalau kau yang dipilih-Nya untukku
maka ku ingin, kau menjadi imamku sejatiku

terjang

dimana aku saat aku besar nanti?
apakah yang akan ku perbuat setelah semuanya ku dapati?
rasa apa yang akan menggelayuti hatiku?
kejadian apa yang akan ku alami?

aku menjadi orang yang lemah ketika menyadari mereka bisa melakukan lebih baik dariku.
perasaan berkecamuk di dada yang ingin menenggalamkan aku di bawah dasarnya danau
ku ingin melihat cahaya yang menggagahkan jiwaku
ingin berlari diatas bukit dan jatuh kedalam tarian lepas menerjang dunia

aku yakini, tiada yang bisa sepertiku
wahai dunia, genggam tanganku selalu
setia lah padaku dan jadikanlah mimpiku

rindu anakku

aku yang tua renta, menenteng plastik besar untuk santapan dirumah
aku merasa sendiri di usia senjaku
walau ku ikhlaskan mereka pergi dariku
tapi ku merindukan anak-anakku
'nak, lihatlah kulit ibu yang mulai menghitam, peluklah ibu dengan hangatmu'
andai kalian mengerti kekhawatiran ibu
lima menit saja waktu yang ibu inginkan
biarkan hati ibu tenang setelah mendengar suara kalian diujung telfon

untukmu anakku

tumbuhlah besar nak,
ayah ingin melihatmu memeluk dunia
buatlah dirimu bangga atas kehebatanmu
akan ayah ingat malam ini
dimana kau kecil duduk dipangkuan ayah
kelak ketika kau menjadi orang hebat, jangan lupakan orang tua ini
bila kau tak ingin lagi memelukku
izinkan ayah bisa membelai rambutmu, nak

Rabu, 01 April 2009

mendua

malam belahan jiwaku,

sudah lama tak bercerita denganmu hehehe..
maaf telah menduakanmu hanya karena terkena virus 'terlena'
memang kamu yang lebih berharga dari yang lainnya.

hah,.. ingin melepaskan semua tanya di dalam hati, mengupas kegundahan yang sudah merajalela
dan melayani hasrat yang terkurung lama
apa yang ku lakukan kini tak mungkin menjadikan aku kemunduran
ingin mengejar yang ku inginkan dan terus berlari, membuat puriku sendiri
tapi aku juga menginginkan kuda yang gagah, yang sanggup membawaku kemana saja.
bukannya aku angkuh, tidak mengharapkan kusir yang jantan tapi aku masih menginginkan binatang sahabatku.

jangan tanya aku, sampai kapan terkurung di dalam kastil yang banyak cahayanya
mungkin aku menampilkan yang tak layak tapi aku menyembunyikan emas yang tak akan ada orang yang bisa melihatnya dengan fisik mata, kilaunya bisa mengiritkan dahi dari jarak 20 meter.

ingin ku mencoba
tapi aku berkata tidak
dan keputusan ku ini didukung oleh hati
kini ku tinggal, melakukan pengerjaanya sampai akhirnya, aku menjadi ratu seumur hidupku :)