Rabu, 13 Januari 2010

di malam kita

dia tersenyum hari ini
tidak henti-hentinya matanya bersinar
pijaran yang indah dan ingin ku bekukan kilauan matanya
tidak ada yang indah malam ini selain pancaran wajahnya
semuanya berkata
tangannya menari di keyboardnya
seolah memberitahukan pada dunia, kalau indahnya hari ini
adalah pijakan awal dalam hidupnya
semakin lama memang semakin takut pada kenyataan
tapi waktu tidak pernah dipungkiri
selalu hadir dalam desah nafas
meskipun ajal sudah bertemu
toh, tetap ada waktu
berjalan bersama menantikan kekekalan
tidak ada waktu lagi mengingat khayalan surga
mencekam menantikan keputusan
hanya ada jalan dalam di abadinya kehidupan
semua itu harus dirintis dalam bumi
planet yang menyisakan kehidupan dan akan hancur ketika semua sudah terpenuhi
siapa generasiku? siapa yang akan ku pertanggungjawabkan?

seakan memberikan pada waktu yang akan menjawabnya
sejenak dia ingin mempersingkat waktu dalam malam
membahagiakan yang tersedia tanpa memberatkan khayalan
menikmati angin malam yang segera berakhir
menelan kesegaran air yang disediakan

melapangkan hati untuk kesyukuran
menyediakan ruang demi cinta
nikmat dan tak ternilai oleh apapun
ku melirik padanya
dia masih tertawa dengan pipinya yang memerah



semoga malam ini semua bermimpi indah
selamat malam cinta

Tidak ada komentar: