Rabu, 05 November 2008

idiot = diam dengan ketidak berdayaan

sesuatu yang hanya bisa dirasakan memang sulit untuk dimengerti oleh orang sekitar
semua yang tak bisa dilihat dengan mata memang butuh waktu untuk mencernanya lebih dalam
sesuatu yang hanya mengandalkan perasaan memang tidak akan semulus dengan logika

sebesar apa pun, aku mempertahankan ini semua
toh suatu saat aku akan pergi dan tidak akan menoleh kebelakang lagi
dan berulang kali aku katakan, aku tidak bisa menemukan jawaban yang ada di dalam hati
tidak bisa menjawab pertanyaan orang-orang sekitarku
mungkin mereka menganggap aku aneh
dan terlalu membesarkan perasaan dan menghilangkan sebuah arti kata 'logika'

tapi enggak!
aku berusaha bersahabat dengan logika, dan mencintai logika
tapi untuk yang satu ini memang sulit sekali dicerna dengan otak yang sempurna

jangan kalian kira, aku tidak tersiksa dengan diriku ini
aku berpikir keras, ada apa dengan diriku yang idiot ini
tapi lagi..lagi..
memang dia 'saat ini' berbeda.

pernah kuucapkan, kata tanggung jawabku pada dirinya
pernah kuucapkan, hatiku yang berkata
dan kuucapkan pada diriku, aku gila dan idiot

sadar 100% atas diriku ini
membiarkan diri ini terbawa ombak dan sengaja menenggelamkan diri di samudra yang ganas
itulah aku. yang bodoh. yang masih tetap mencintainya.

Tidak ada komentar: