Senin, 17 November 2008

pria tua dan harga diri

punggungmu yang kosong mengguratkan kesedihan
derap langkahmu yang makin melemah
membuat semua orang bertanya
dan kau selalu percaya bahwa tubuhmu masih layak untuk bermetamorfosa
hujan dan panas adalah temanmu
dingin hanya mengantarkan kesetiaan pada malam
malam tempatmu menjelma
didalam tubuh itu, kau selalu bergumam
sesekali kau mengerutkan dahi
berpikir dengan matamu
ketika matamu mulai berbicara
wajah tuamu itu mulai memancarkan ketenangan

benar-benar tersusun rapi skenario hidupmu
pikiranmu sulit diraba
tak seorang pun bisa memasuki ruang yang telah kau sekat
kebanggaanmu dalam menentang ketololan menjadi perisaimu yang kokoh


kau memang guru besar
dan kau lah orang sejati itu

Tidak ada komentar: