Jumat, 14 November 2008

marah

satu kata yaitu marah


marah dengan diriku
marah dengan tulisan itu
bukan berlebihan menanggapi kata-katamu
hanya saja, aku kurang sependapat dengan pendapatmu
terlebih lagi, kau menuliskan itu semua di media massa
aku tidak ingin, aku menjadi objekmu


ku sangka kau mengerti, siapa aku
ku sangka percakapn itu membuka mata tentang diriku
ternyata salah..
dan berujung dengan marah, bila 'tentangku' kau tuliskan


dibalik itu semua, juga lebih marah dengan diriku
segampang itu kah, memberikan tiket emas ke dirinya
untuk masuk ke duniaku?
benar-benar bodoh ketika ku disadarkan oleh cahaya matahari.


siapa dirinya dan siapa diriku..
mungkin ini kesempatan yang diberikan-Nya
tapi maaf Tuhan, jangan dia yang kau tunjukkan
bisakah aku memilih?


seseorang yang aku pikirkan itu
adalah
seseorang yang akan terakhir masuk dalam hidupku


bisakah aku langsung bertemu dengannya
tanpa harus melewati hubungan yang kimia jiwa?


ku harap Tuhan, karena aku tidak ingin memasukkan
adam-adam lagi didalam jiwaku...

Tidak ada komentar: