Selasa, 23 Maret 2010

ketika kamu pergi...

selamat B!
kamu udah berhasil menembus mimpimu
jangan pernah memikirkan yang tidak enak dalam benakmu
karena kekurangan akan melumpuhkan semangatmu dan menemani dalam kemanjaan

kau berdoa, dan kini Tuhan telah menjawabnya.
jangan menangis karena kau takut tidak bisa menghadapinya
ini semua hanya persoalan waktu, dan kau akan terbiasa dengan ritme ibukota

entah aku harus salut atau bangga padamu, belum saatnya aku salut dan bangga padamu
aku ingin kau bersinar seperti mimpimu

2006 kita pernah berbagi
menguras cerita dengan tawa
berbagi khayalan, dimana kau dan aku turut andil dalam mimpi
aku pernah berdoa, agar kau selalu ada disisiku
aku butuh engkau, untuk menghentikan otak gilaku
aku butuh engkau, untuk menjagaku

dan kita sama-sama tersenyum
saling meng'iya'kan dalam hati

itu mimpi kita yang kunci dan 2006 menjadi saksi


semua tahun berganti, dan tiba di 2010
dimana kita sudah melewati berbagai macam sentilan dalam hidup

entah apa yang membawa kita ke dalam perbedaan
aku yang mengharapkan, kau jangan kekanak-kanakan
dan kau menginginkan, aku yang dewasa
kau selalu merasa, aku menindasmu
aku yang tidak pernah mengerti perasaanmu
aku yang egois, dan aku yang semena-mena

baiklah, ku telan bulat-bulat pendapatmu
tidak akan membela diri akan semuanya.

aku tahu, kau orang yang setia
setia dan tidak bisa berbagi
jika satu di dekatmu, maka hanya dialah satu

semua hari berganti, dan aku bukan disisimu
dan aku bisa melihat jelas perbedaanmu
meski tidak kau sadari, dan itu yang membuatku untuk mundur
saat kau memilih ada yang lain, saat itu juga kau tidak bisa berbagi denganku
(atau aku yang tidak ingin dibagi?)

banyak perubahan diantara kita (atau kau merasa, aku yang berubah?)
iya memang! itu karena kau telah menghilang
mungkin karena rasa malumu yang tidak mau menghubungiku
tapi kau tau B?
kamu salah satu sel dalam ragaku
selalu sakit jika melihat kita berjauhan
dan sesak jika kita tidak tertawa bersama


dan kini apa?
kau tanpa sepatah kata, tanpa berbagi, tanpa pamit
kau memutuskan sebuah keputusan

rasa ini berubah jadi kekecewaan terhadapmu
tidak bisa kah kau berbagi cerita sedikit?
tak apa jika aku tidak didalam daftar orang yang kau inginkan hadir
tapi pamit sejenak, jika kau tidak ingin menginginkan kembali

meski kita didalam satu kota sekarang
tapi ini jauh lebih menyakitkan
kau buat aku kecewa..
dan, aku tidak tahu harus menampakkan apa di depanmu..

kau pergi dengan mimpimu
dan aku tidak ingin menangis karena itu



selamat berjuang B!
sehat-sehat disana karena aku tidak bisa melihatmu
semoga Allah selalu menjagamu, B!


selamat tinggal...

Tidak ada komentar: