rindu ini melumpuhkan sendiku
di setiap malamku, ku ingin berbagi langit bersamamu
jika ada kesempatan bagiku
aku ingin duduk bersama kembali mendampingimu menunggu matahari
tapi kini aku hanya bisa berucap berbisik
bagai doa, ku sematkan rindu ini pada matahari
ku memohon pada langit akan selalu menyejukkanmu disana
ku bermimpi pada senja
kau hadir nyata diantara indahnya jingga
menemani garis cakrawala berganti cahaya
ku sadarkan pada malam bahwa kau akan nyata
mendekap dingin dan menyatukan rasa
tersenyumku pada hitam yang mendengkur
masih ku cium harummu
meski realita adalah imajinasi
hari adalah kutub yang siap mencair
tapi desir itu tetap terduduk rapi
merapatkan keinginan
menyamakan indahmu bagai senja
dan kau akan selalu menjadi juara alunan indah simphoniku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar