Rabu, 03 Maret 2010

keidiotan tak berakal

merasakan semua apa yang telah kuucapkan
kata-kata yang keluar itu seolah lagi dipertontonkan di hadapanku
malam ini hanya bisa menikmati semuanya
ujan yang deres banget, jalan yang tiba-tiba melemah
enggak ada tenaga buat jalan cepet
dan aku juga ingin menikmati hujan dan petir yang sedang bercinta

merasakan penyesalan yang sangat dalam
dan merasa bersalah layaknya seorang pecundang
tampak tidak berteman dengan siapa-siapa

kosong dan hampa
hanya segelintir yang lewat tapi tak pernah ada yang benar-benar tinggal
itulah hidup
berdiri dengan kaki sendiri, berjuang buat diri sendiri
karena mati juga sendiri

kalau aku melakukan kesalahan yang sama
itu karena sedang ingin berbuat dosa
sedang ingin melampiaskan segalanya
dan kalau penyesalan itu melanda
hanya bisa menghibur diri, kalau akan bertanggungjawab

dan gimana, kalau rasa tertagih itu muncul kembali dan aku kembali kepada pintu itu?
tiga tahun ku coba tutup rapat hanya karena menghindari 'satu'
tiga point terakhir yang ku coba menaruh di bagian paling belakang
dan seolah khayalan dosaku terjawab cepat
aku menemukan tiga point itu

relakah aku tiga tahun membersihkan dan harus kembali ke menghitam
suatu pembodohan yang tersadari
keidiotan tak berakal
kesenangan yang menyesatkan
keterpurukan yang sempurna


'merindukan'

Tidak ada komentar: