Sabtu, 09 Oktober 2010

plato teach me for tonight

chattingan sama barry arga pramudya
bercerita tentang pernikahan, pernikahan dan pernikahan (lagi)

dan tiba-tiba dikasih cerita ini :


Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

awalnya enggak dikasih barry dari mana link-nya, googling lah kalo enggak dikasih barry ;p
ternyata dari seorang bernama Fandi makasih yah mas kutipannya :)

tersindir sekali dengan kata-kata plato dalam mengartikan mencari cinta..
begitu lah saya. maaf. bukannya sombong, saya tahu masih banyak orang yang lebih baik daripada saya
tapi saya juga akan mencari, orang yang tepat untuk memilikin saya
yang saya gali, yang saya cari, yang saya asah, akan saya berikan kepada seseorang yang istimewa bagi saya

pedang akan sangat bermanfaat untuk ksatria, dan pedang akan mencari tuannya yang pantas memilikinya
filosofi sederhana dari saya, tapi saya anggap seperti itu juga

mencari yang terbaik. jadi santai kan segalanya
benar? pastinya :)

2 komentar:

Gita P Djausal mengatakan...

woo....
saya baru membaca blog Anda.
walau agak sulit memaknai perbincangan Plato dan Gurunya, terima kasih sudah menuliskannya.

Semoga segera menemukan cinta dan memutuskan menikah dalam perkawinan di saat yang tepat :D

fe mengatakan...

cihuuuuyyyy...
semoga KITA yah, git ;p