Rabu, 09 Juni 2010

menenggelamkan malam

kesegaran malam, membuatku ingin menjajakan kaki ini lebih lama
mengayun mengikuti irama angin
pelan-pelan ku bergerak ke sisi trotoar
tersenyum pada semilir angin
aku ingin bermain!
melihat jembatan yang diukir arus sungai kecil, ingin ku berjalan diatas beton jembatan
melompat dan terus melompat
menarik spanduk yang terkait di tiang listrik

aku ingin menikmati malam
aku ingin mencari apa yang ku inginkan
aku ingin menyatu dalam malam

kaki ku melangkah, memasuki gerbang
perumahan yang dijaga ketat oleh para anggota bertubuh kekar
aku tak ingin berjalan cepat seperti mereka
aku ingin mengiringi ini tanpa mengeluarkan setitik keringat

kenyamanan malam membuat ku bertanya pada hati
apa yang ku cari, apa yang ku inginkan, apa yang ku harapkan?
aku mencari siapa? aku mencari apa?
siapa yang bisa menyeka lukaku, membuatku tertawa untuk jiwa
aku menerawang pada kamu, kamu, kamu dan kamu

aku yang belum bisa membuka hati untuk siapa-siapa
lalu, siapa diantara mereka yang bisa ku jadikan tonggakku
karena tidak ada yang sempurna mimpiku

harus PINTER!
aku ingin dia harus punya ilmu yang tinggi, bukan otak yang standart
atau malah menidurkan otaknya, lebih memanjakan otak, sehingga otak jadi tumpul
blacklist for that.

tampang OKE.
enggak malu-maluin kalo diajak nongkrong, kalo enggak oke?
at least, he've a cool style, untuk dipandang jadi sedep..

agama?
bukan orang yang menjauhi dunia, dan mengharamkan bersenang-senang
bukan yang menjauhi lingkungan untuk sepetik pemikiran yang 'kolot'

siapa?siapa?siapa?
jika malam ini ku bisa menjawab
sudah ku lukiskan ia dengan keharuman
sayangnya, tidak ada yang mendekati itu semua
aku hanya penikmat, bukan juri yang menilai dan memilih


ku pancing lagi diri ini, untuk menemukan jawabannya
tapi, otakku malas memikirkan yang abu bagiku
aku lebih senang, berkenalan denganmu tapi bukan untuk membuka hatiku

ku alihkan fokusku bukan untuk itu
ku sibukkan semuanya
dimana aku, dimana kamu
lingkungan yang berbeda, bukan masalah untuk kita
karena, jika kau sudah memegang tali jiwa itu
kau tak akan berpaling dan menjaga erat tali emas jiwa itu, untukku

jaga dirimu disana, untukku


karena kau bukan awan abu untukku
kau genggaman pilihanku
angin dan bintang yang menuntun jari kita bersalaman untuk kimia yang menyatukan

rama atau indra siapa pun namamu
kau adalah rusukku, rongga nafasku
demimu aku ingin menjadi abadi
demimu aku mengabdi
demimu, demi abadi senyummu

Tidak ada komentar: