Sabtu, 12 Juni 2010

gelap

dita berjalan tanpa arah pagi ini
dita hanya ingin menghabisi waktu hari ini dengan berkeliling menikmati matahari
dita tidak perduli lagi kata orang lain
dia hanya mau jiwanya kembali lagi

perasaan sedih ini membawa dita kembali ke dalam keterpurukan
dita yang berangan dan berjanji tidak akan terlibat lagi dengan cinta sama orang yang salah
ternyata masih salah menerima orang
perasaannya yang sakit untuk ditelan sendiri
kebodohan yang memang tampak akan berkarat selamanya
sepertinya Tuhan telah menjauh darinya, karena aku selalu tidak pernah mendengan kata-kata-NYA

kesadarannya membawakan logika tertutup oleh emosi
sudah cukup, sudah terlalu banyak
jika hanya mengharapkan rasa yang sama
tapi bubur memang sudah menjadi bubur
dita, kembali pada penyesalan
mau tenggelam saja rasanya

laut!
aku ingin ke laut
membiarkan badanku diterpa angin laut
kulitku gosong terbakar panasnya matahari
aku ingin laut
aku ingin malam
aku ingin mebenamkan diri ini di dasarnya pasir
biar ku rasakan sesaknya

ini berarti yang ketiga
tidak ada kata yang pantas yang bisa kuucapkan
aku hanya desiran angin membawa gundahku
menenggelamkan hancurku
seperti inikah Tuhan rasa sakit itu?
aku menyerah Tuhan
aku tidak ada akal untuk bisa kembali pulang
semua jalan masih terlihat gelap
tidak ada cahaya, tidak ada jabatan tangan untuk menuntunku
lebih baik aku terdiam sendiri di laut
mempelajari malam, menyambut pagi
dan biarkan siang yang kembali menuntun langkahku...

Tidak ada komentar: