Minggu, 11 Januari 2009

suaramu

kembali hujan mengguyur balkonku
baru saja ingin menikmati birumu
meski abu mulai menghampiri
tak ku sangka secepat itu kau turun
hanya kaca yang bisa membiaskanmu
hanya ada dua kata, iya atau tidak
tetap duduk di jendelaku
atau hanya memandangi dari sudut tempat tidurku
ternyata aku memilih duduk dan mengisahkanmu
seperti hujan yang pembawa kabar
ku rindukan burung gereja hinggap di tiangku
menyanyikan lagu rinduku
bambu selalu menundukkan badan dikala ku bernyanyi
layaknya ilalang kau selalu iri padanya
ingin bergerak lincah tapi jatimu tak mengizinkan
seperti aku, yang tak diizinkan merindukannya
dan ternyata hujan hanya sebentar
aku ada waktu lima menit
duduk sendiri, menikmati segarnya angin reruntuhan alami
menggapai suaramu dalam anganku

Tidak ada komentar: