Minggu, 18 Januari 2009

mulut besar

setelah aku berbagi cerita dengan semua orang
mereka membuat kesepakatan, kalau kau hanya lah seorang omong besar
pantas mereka tidak ada yang menyetujuinya
dan mereka bahagia ketika kau sudah pergi dari kehidupanku
dan hari ini Allah semakin menunjukkan siapa dirimu
ternyata aku yang dilindungi Allah bukan dirimu
aku terlalu indah untukmu
kau terlalu busuk untukku
kau yang selalu mengucapkan mutiara tapi sikapmu bagai tinta hitam
memang ku selalu mengulang dakwahmu
tidak ada yang seimbang antara perkataanmu dengan tindakanmu
semakin ku bersyukur, kau adalah orang yang tak berarti
sadar lah, kau tidak mengerti apa-apa tentang semuanya
kau hanya orang yang mengetahui kulit tapi kau tidak pernah tahu apa itu rasa
dan kau bak raja yang mengerti akan hati rakyatmu
kau bersikap seolah paduka yang berwibawa
kalau dibilang muak, memang sudah sejak dulu aku muak dan aku sering mencaci topengmu
aku hanya ingin penilaian mereka salah dan kata hati aku salah
aku mengharapkan ada yang berbisik halus tentangmu
tapi ternyata sampai hari ini
semua membuktikan kau hanya lah seorang serigala yang hanya bisa berteriak dibawah bulan purnama
kesakitan akan jiwamu yang bisa berubah tanpa menemukan jati diri yang abadi
dan selamanya akan terkurung didalam kepalsuan



*poor of you..

Tidak ada komentar: