Senin, 28 Desember 2009

Tuhan menentukan tuanku

ada rasa yang belum terjawabkan
ada hawa yang tak memiliki
asa membawa pada misteri
entah pada apa rasa memutuskan
kemajemukan yang belum terhalalkan
tak bisa menagih..tak bisa meminta
tak pantas berkata
tak baik menangkap

kau tahu gundahku?
kau rasa kabarku?
diam dalam memandang asa
berhenti ketika resah menderu kencang
pecah dalam kalbu
tak ingin menangis dalam galauku
tapi bayangmu merenggut malamku
kembali pada dentuman ego

sesaat kembali membisu
menyaratkan jiwa untuk tenang
mengikuti angin dan terhempas dalam ketenangan
memaksaku untuk terduduk diam
pancuran air dan sila menemani resahku
janjiku tak ingin berlarut
dan tak boleh terjadi

kau pelan dalam mentutaskan
dan aku ingin cepat memiliki tuan
ku tamparkan diriku
berpegang pada yakin
aku tahu dan aku yakin
dan semoga memang itu yang Tuhan gariskan untukku

ku sambut engkau suatu saat nanti
abdiku menjadi pelayanmu
iklasku dalam pengabdian
teruslah menjelma dalam perlindunganmu
setia kita untuk kesakralan janji kita pada Tuhan
kau tuanku,dan aku akan selalu menjadi tanganmu

hingga kita berkumpul kembali di kehidupan yang berbeda

Tidak ada komentar: