Rabu, 30 Desember 2009

perjuangan malamku

aku bercerita tentang malam
suatu gambaran hasrat yang terlunglaikan
aku memandangi satu persatu orang-orang yang berlalu di depanku
mereka terlihat lelah dan ingin secepatnya sampai dirumah
aku memang tak bisa memungkiri kekuatan magis istana
bau sumpek pun tak menjadi penghalang bila sudah tertanam kenyamanan

lelahku malam ini, menampar semangatku
berulang kali ku berkata di dalam hati untuk tidak lelah
tapi tidak terlalu membangkitkan gairahku
ku teringat akan seorang teman yang sedang berjuang setelah mencari nafkah
ketika dia lelah dan harus kembali menuntut ilmu hingga larut malam dia baru bisa membenamkan diri dalam kepulasan
sedangkan aku yang hanya berjuang kenapa sudah menyerah
sekejap lelahku terbakar semangat, mata yang sudah tidak bisa diajak berteman kembali benderang
ku percepat langkah kakiku, menyusuri dinginnya malam
genangan sisa hujan membuatku seolah menari kecil menghindari genangan air
menarik nafas dalam, merasakan segarnya malam ini
ahhh... ku ingin berbagi kisah ku malam ini


aku melamun dalam kesunyian
angkot yang membawaku tidak terlalu banyak menghadirkan suara
aku memandangi pengendara motor di luar sana
satu yang membuatku tertegun
seorang bapak yang sedang kedinginan, terlihat dari kepalan tangannya memegang stang motor
seolah bibirnya pun sedang mengucap sesuatu, terlihat jelas guratan didalam wajahnya
ada rasa cemas dan penantian
perjuangan seorang ayah dalam menunaikan kewajibannya dan tanggungjawabnya sebagai seorang suami
kembali ingatanku pada seorang ayah
mereka lelah dalam mencari nafkah, berusaha memberikan yang terbaik
melawan rasa capai, bersedih didalam keterbatasan dan diam di balik tuntutan
mereka rela untuk merasakan keterbatasan demi anak dan istri
mengikhlaskan raga untuk membawa kebahagiaan
sungguh pekerjaan yang indah!


aku bisa merasakan bapak tadi, ingin secepatnya melihat anaknya, memeluk dan menciumnya.
terserap habis dalam hangatnya senyuman mereka


aku ingin merasakannya juga, terlihat harmonis bila ku bisa menjaga rasa lelahku dan penantian lelah ibu yang sudah terjaga demi mentutaskan rasa was-was setiap malam
jika ku pulang dengan senyuman
jika ku tak pernah lelah menjawab pertanyaan khawatirnya
pasti aku juga bisa merasakan rusukku benar-benar berguna
punggung memang tak ada tandingannya, segala sendiku bisa bersorak riang

aku menjaga pikulan ini
semoga akan selalu menajdi indah di setiap malam

Tidak ada komentar: