Minggu, 25 April 2010

Vertical Horizon

terlalu berat jika dibilang 'tak kan terganti'
semuanya absurd di mata aku
dan benar-benar misteri
aku tidak bisa memaksa
karena Tuhanku yang menentukan

singgah ke beberapa tempat tapi memang baru dua nama yang bisa membawaku seperti pulang ke rumah

kesalahan tetap kesalahan
masa lalu tetap masa lalu
jika yang lalu telah lama berpaling,hanya Tuhan yg mempunyai kuasa untuk menentukan jalan
kehendakku hanya khayalku
nafasku hanya nada dari inginku

menit tak berarti bagiku
kamu pernah singgah dan sangat paham akan egoku
saat itu usia kita masih muda, aku hanya anak kecil dengan rasa sok tahuku tentang cinta
tapi,kau telah melampaui itu
kau jadikan ruang hangat untuk hadirku
aku yang mengelak dengan gejolakku

ku sadari salahku
tapi bukan kuasaku mengembalikanmu disisiku
jika semua telah berlalu
hanya untaian doa untuk menguatkan

kamu yang hangat
kamu yang pahami aku
matamu membawaku
kamu tahu? kamu seperti rumah untukku
dan, ku sadari malam ini
hangatmu seperti aku sedang pulang ke rumah
nyaman dan tenang

kau telah bersama dengan pilihanmu
kembaliku pada Tuhan yg memiliki segudang jawaban
dia wanita beruntung memilikimu
tapi,aku bahagia pernah menempati ruang hangat direlungmu

kamu yang tidak pernah tahu
kamu yang akan tahu
kamu yang mengiringku
kamu ilalangku
menarilah hangatku
bertahanlah saat petir menyambarmu
jika aku hanya bisa melihatmu
tapi aku akan menarikan ilalang dibelakangmu


aku tidak ingin memujamu
sungguh,tidak ingin
malam ini, bangku itu akan ku ingat
kita pernah bercengkrama bersama walau sesaat
tersenyum dan akan selalu tersenyum mengingat binar matamu

jika ku lewati bangku itu
dimensiku mengalun dalam langkah kenangmu

entah apapun sebutanku padamu
aku tersenyum malam ini

hanya ada kata hangat,pulang,melodi

seperti lirik yang pernah kau stabilo
u're the best i ever had..

Tidak ada komentar: