Kamis, 05 November 2009

diam disisiku

kau menanyakan kalimatku
dan aku tidak bisa menjawabnya
memintamu untuk tetap tinggal tapi untuk apa
sebagai kata teman, kau pasti akan selalu mendiami tempatmu
dan jangan pernah berkata pada tempat yang lain
aku yakin engkau juga tidak akan pernah berpikir ke tempat yang lain
diamlah di malamku
temani saat aku menangis
angkat saat aku terjatuh
tegarkan saat aku merapuh
karena hanya engkau yang ku beritahu
aku tidak pernah lagi untuk percaya pada rasa
karena rasa telah mematikanku
candu yang membuatku tertagih namun meracuni darahku

aku sejujurnya menginginkan isapan candu
tapi kerasku menahan rasa tertagihku
saat ku mulai tertusuk dan perih
ku ingin kau yang menegarkanku
dan untuk itu ku minta engkau selalu ada

bantu aku keluar dari gelapnya malam
dan sakitnya ragaku
berhadapan dengan angin malam
yang selalu membuatku merana
dan tak beraga

Tidak ada komentar: