Minggu, 25 Juli 2010

impian di SG

saya mungkin norak setelah 3 hari liburan di SG.
tapi, 3 hari membuat mata saya terbuka, bahwa saya memang membutuhkan lingkungan yang kondusif
lingkungan yang memang benar-benar siklus hidup itu seperti apa
ketika kuliah, memaksimalkan untuk belajar, ketika kerja memaksimalkan waktu untuk berkerja,
ketika istirahat benar-benar merilekskan otot untuk tenang.

saya termotivasi untuk melanjutkan kuliah S2 di SG. saya memang belum tahu, kuliah dimana dan ngambil jurusan apa, tapi saya pengen hidup disana
karena disana bahasanya singlish, jadi harus banyak belajar, tidak mungkin saya langsung melamar pekerjaan dan bergaul disana
adaptasinya, saya harus ngambil S2 disana, baru saya bisa masuk ke kehidupan disana
saya harus belajar mempelajari tata cara pemandangan mereka, jam kerja mereka, dan cara meluangkan sebuah ide
memang tidak terlalu mengalami culture shock tapi semuanya harus dipelajari, agar menipiskan perbedaan

mudah-mudahan mimpi saya terwujud, saya hanya fokus kepada kuliah
jujur, diluar dari itu bukan prioritas utama saya
apalagi membangun sebuah rumah tangga, saya belum siap untuk itu
meski, papa sudah ingin saya menikah secepatnya, tapi dalam hati saya, saya belum ingin untuk itu
saya cuma ingin jalan sendirian, menapaki mimpi, mengumpulkan semuanya
dan ketika saya sudah mampu, ketika saya sudah punya segalanya, baru saya berani membangun keluarga kecil
seperti yang selalu saya katakan, biaya hidup itu mahal.
tidak mudah jika kita hanya mendapatkan yang pas-pasan, karena saya tidak ingin memberikan yang biasa aja kepada anak saya nantinya
memaksimalkan potensi dari usia dini
meski impian saya terlalu muluk-muluk, tapi biarkan saya untuk mencoba mewujudkannya
jika, ternyata waktu yang membuat pemikiran saya berubah, saya hanya menjalani yang terbaik.

tapi, untuk sekarang, saya ingin kuliah dan kuliah lagi
saya ingin tinggal di negara tetangga, saya suka disana
dan ingin kembali kesana untuk menetap disana :)

indonesia sudah tidak kondusif lagi untuk ditinggali
pemerintahnya bobrok, transportasinya enggak dibenahi, semuanya macet
ampuuuun deh...
orang-orangnya demennya konsumtif, bukan mempertajam pendidikan tapi mempertajam fashion.
tidak menonjolkan ilmu tapi menunjuki semua gaya
bukan antipati terhadap orang indonesia, tapi miris aja
terlalu sedikit orang pintar di indonesia, dulu orang belajar di sini, tapi sekarang orang indonesia belajar di luar
udah jauh-jauh belajar diluar, pulang ke indonesia, ada yang bingung sama gelar, ada yang gak lanjut sampe sarjana, ada yang malah mamer gaul, sedikit yang mengaplikasikan ilmunya

terlalu pengen gaya sih..

saya suka SG kenapa.. yah karena mereka sederhana
enggak norak dalam penampilan, enggak mamer
hanya memenuhi kebutuhan dan benar-benar bekerja sesuai waktu dan tugasnya.

wajar kan jika saya jadi suka SG, karena banyak ketimpangan antara indonesia dan SG :)
berharap kita pelan-pelan bisa mencontoh SG
makmur karena adil
makmur karena memanfaatkan segalanya
makmur karena disiplin

hidup SG.. *ooppppsss*

Tidak ada komentar: