Rabu, 19 Agustus 2009

Mati

dentuman itu perlahan memecahkan nafasku
tak pantas ku meminta sejuk air disaat semua bahagia akan terang
tapi sesak ini ingin ku tuntaskan

'berlarilah..'
hanya kata cambukan yang terngiang tapi ku tak tahu apa apa tentang langkah

beranikan aku jari
bila bukan sendiku
siapa lagi yang bisa menegarkanku

aku terlunta dan tersakiti
kemana ku harus mengadah

sesaak..
matikan aku detik ini
agar rongga ini tenang tak terhimpit tumpukan penat yang menenggelamkanku..

Tidak ada komentar: