Selasa, 24 Februari 2009

satu dekapmu

kau menawarkan sejuta kasih dalam pelukmu
tak pernah menampilkan kegusaran dalam lipatan wajahmu
bagai mawar yang terserang embun
kau menyejukkan seperti angin yang bersiul mesra
menerbangkan sejuta angan dalam kerinduan
hangatmu tak pernah sirna oleh malam
badai terhalang oleh bajamu yang kokoh
kau ingin kan seperti karang, menahan ombak di dalam gulungan yang menerkam
tanganmu membentengi ragaku dalam jarum yang ingin menusukku
tak sedetik pun kau biarkan aku terluka
merindukan perlindunganmu membuatku sekarat
logikaku mencari jejak ragaku
ku harapkan tidak terpukau sesaat dan memudar seiring ombak berlalu
menghempaskan pasir ke dasar laut dan akan dikembalikan ke permukaan bila bertemu keberuntungan
tak ingin ku seperti kapas yang selalu mengapung
sekali ku dekap dan akan kudekap selamanya
tak rela membiarkan kehangatan mu menghilang di dalam angan yang tak berperasaan
basahmu telah menyerang rusukku
dan akan selalu membasahi setiap jantungku berdetak

Tidak ada komentar: