Selasa, 17 Februari 2009

misterimu

darahku bertepuk tangan malam ini
kembaliku pada sang fajar yang memberikan asupan hangat
melincahkan kedua bola mataku untuk menantang debu yang berlari
sampaikan pada hari, aku siap menerjang pagi ini
tak direncanakan kau sang misteri duduk disampingku
mencoba bertahan dalam kantukku di pagi ini
tapi dingin dan lelah yang masih menagih membuatku tertidur pulas di kendaraan ini
misterimu belum kupecahkan sejak bertemu denganmu
ku harus membiarkan misteri ini berlangsung
membuatku selalu mencari sosok mu di pagi hari dan berharap ketidaksengajaan membawa kita kembali duduk berdampingan
senyum misteri itu yang mengenalkanku akan jiwa yang berlari
dan kembali senja menyapa, menuntunku pada pekat
terasalah raga ini kembali pada nyamannya bulu angsa yang pernah ada
malam kembali menjamah dan membisik mesra dalam mimpiku

Tidak ada komentar: