Kamis, 26 Februari 2009

percayakan aku

jarimu menunjuk padaku
dengan lantang kau berdiri dan menghampiriku
terlihat ada raut cemas dan murka di kerutmu
kau salah menafsirkanku
seperti ingin menelan batu besar di tenggorokanmu
tapi tak bisa kau telan dengan mudah
kau pecahkan suasana yang memanas dengan ketidakberdayaan dirimu
entah apa yang kau pikirkan
kau berbalik dan menunduk
membiarkan dirimu terlarut didalam putih yang pelan-pelan membasahi kulitmu
kau biarkan segalanya teresap tanpa halangan
ku bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang sedang terjadi dengan waktu
kau tak ingin lagi menatap mata-mata yang meminta jawaban darimu
kau tertunduk lemas dan ingin selamanya bertahan dalam posisimu
malu dan malu, kurasa itu yang kau rasakan
biarkan sekarang segalanya terungkap perlahan-lahan
ku tak akan membersihkan nama ku dengan urat
biarkan detik yang membawa kau tahu siapa diriku
dan kau akan semakin dewasa ketika mengenal kata bijak dan arti kepercayaan
sesungguhnya kau masih kanak-kanak ketika tanpa logika percaya kepada badai yang dibuat hati yang sempit

Tidak ada komentar: