suara dengarkanlah aku
apa kabarnya pujaan hatiku
aku di sini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
sabtu sore sendiri di pinggir jalan
dan, hanya lagu itu yang kuulang dalam hatiku
'andai ada lagu itu sekarang'
seolah sore mengerti keadaanku
Ngesti tempat aku nunggu dijemput abang, play that song!
kebetulan yang menggembirakan
aku memang merindukan sosokmu
entah kenapa, kamu begitu dekat disini
atau aku yang terlalu jauh menempatkan kedudukanmu
dan sudah berhari-hari, pikiranku tertuju padamu
kau tahu?
aku sering bercerita kepadamu
hari-hariku ku lewati dengan curhat kepadamu
aku senang membawa didalam keluargaku
disaat aku sedang ngumpul, aku senang membawamu disini
seperti hari ini,
siang ini, seolah kamu begitu dekat
acara abang jadi terasa komplit ada kamu
kalau ku masih tetap disini
ku lewati semua yang terjadi
aku menunggumu, aku menunggu
tapi itu memang lah hanya imajinasiku belaka
kesalahan yang ku perbuat kepadamu
menyangsikan aku untuk bisa kembali dekat denganmu
engkau, laksana air yang selalu ingin ku hirup
ketenanganmu membawaku dalam riak yang meneduhkan
ku harus mengakui apalagi, kau air yang menggoda
ingin ku selalu setia menjadi langkahmu
yang mengikuti arusmu kemana kau kan mengalir
khayalku mempersiapkan 1000 tulisan keindahan tentangmu
tapi itu tetap dalam benakku
karena kita masih didalam kemisterian
jika Tuhan mengizinkan, tak akan ku ulangi kembali salahku
dengarkanlah kau matahariku
dengarlah matahariku suara tangisanku
ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku
kau bisa menjelma menjadi apapun
kau matahariku
air yang meneduhkanku
panglima perangku
ketegasanku
kau lah yang sempurna
yang selalu indah dimataku
ya Rabb, maafkan aku..
aku merindukannya akhir-akhir ini
jaga dia selalu, ya Rabb..
seandainya Tuhan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar