Kamis, 01 Januari 2009

ku ulang ceritaku

bila ku berkata dahulu
sudah banyak waktuku untukmu
bila ku berkata pertaruhkan
sudah banyak sikapku menjadi tak terarah

izinkan aku bercerita kasih,
aku selalu menyusuri kota yang pernah kita lewati
selalu tanganku menyentuh angin
mengulang dimana kaki kita pernah berpijak
aku hanya merasakan rinduku padamu
aku bahagia bisa melewati itu semua
selalu kenangan yang membawaku kuat
selalu angan yang membuatku yakin
burung berkata, kau sedang berperang dan sebentar lagi akan pulang
aku yakin, kau tahu dimana aku berada
betul!
aku menunggumu dibawah senja.
setiap melihat senja, aku selalu berharap melihat bayangan nyata langkahmu menghampiriku
sehari berlalu, seminggu terlewati, berbulan-bulan aku menanti hingga tak terhitung lagi berapa tahun ku arungi
kekosongan dermaga itu akan selalu menghujam jantungku
badai dan ombak menggulungkan harapku
tapi aku bertahan
menepis kesakithatian ini demi yakinku padamu
mencoba berlindung di bebatuan, perlindungannya melambungkan imajinasiku bahwa kau lah yang sedang melindungiku
terlalu banyak khayalan terbaikku untukmu
aku tidak ingin kalah dari yang buruk
sampai senja akhirnya menghampiriku
demiku senja tidak berubah menjadi pekat
demiku senja berkata, ku tertegun mendengar ucapnya
perlahan ku mulai melihat pada air
aku menangis di sisi pantai
itukah diriku? bagaimana ini terjadi?
pertanyaan sesalku membuatku tidak menerima yang terjadi
wangi gosong ku cium dari atas kepalaku, gosong legam kulitku
tak ada cahaya di mukaku, tak ada lagi keindahan yang terpancar
senja menuntunku pulang
aku ingin terpejam, meninggalkan sesakku
tidak ingin ku mencaci diriku
dahulu aku yang memilih, kini biar ku terkubur sementara waktu
saat aku tersadar, aku ingin keindahan itu kembali kepadaku

kau tahu ceritaku kasih?
itulah cerita yang paling menyakitkan di dalam hidupku
kau tahu kenapa itu terjadi?
karena aku yakin akan dirimu
karena aku menunggu yang tidak akan pernah datang
kalau aku berkata, penyesalanmu terlambat
dan jangan kau menunjukkan sebagai pahlawan
kemana kau saat aku kedinginan membeku?
aku lupa, aku tidak boleh menanyakan iu semua.
aku ingin berkata, seperti yang kau lakukan padaku
berlarilah dan pergi jauh tinggalkan aku
tangismu bagai kesemuan sejati yang aku muak melihatnya

kau yang menyadarkan aku dari kepalsuan hatimu
lantas haruskan aku terbuai kembali oleh perih yang kau tawarkan itu?

Tidak ada komentar: